16 Oktober 2009

Kini, Tak Ada Lagi “Borhat Ma Da Inang”


Almarhum tulang Jhony Hutagaol
8 Oktober 1954 - 15 Oktober 2009

… Syair Lagu Borhat Da Ma Da Inang …

Borhat ma dainang
Tubuan laklak ho inang tubu sikkoru
Borhat ma dainang
Tubuan anak ho inang tubuan boru

Horas ma dainang
Rongkapmu gabe helanghi dongan matua
Horas ma dainang
Ditongan dalan nang dung sahat ro di huta

Unang pola tangisho
Ai tibu do ahu ro
Sirang pe ahu sian ho
Tondinghi gumonggom ho

Mengkel ma dainang
Sai unang tangis ho inang martuk tukian
Ingot martangiang
Asa horas hamu nalaho nang na tinggal

Tak ada lagi suara merdu yang melantuntakan lagu Batak berjudul “Borhat Ma Da Inang” itu. Menjelang subuh, sekitar pukul 03.30 WIB, telepon dari mama yang sedang di Medan mengabarkan berita duka. “Diu, tulang Jhony meninggal”. Berita itu singkat, namun seperti sebuah tamparan yang sangat – sangat keras. Berita itu menghilangkan kantuk yang masih menyergap ku. Sontak dari mulut ku terucap Inallilahi Wa Inalilaihi Rojiun, tak terasa badan gemetar, air mata menetes.. 15 Oktober 2009, tulang tercinta JHONY HUTAGAOL kembali kepelukan Allah SWT.

Kepergiaan tulang Jhony menghadap Illahi membangkitan banyak memori akan sosoknya. Buat ku tulang Jhony adalah seorang yang memegang teguh prinsip adat Batak, namun berpikiran modern dan bertindak berlandaskan ajaran agama Islam.

Tulang Jhony juga sangat dekat dengan keponakan – keponakannya. Tulang memang tinggal sangat jauh, di Medan. Namun bagi kami, terutama aku, keponakan – keponakannya yang tinggal di Jakarta, tulang Jhony sangat dekat. secara fisik kami memang berjauhan, namun hati kami sangat dekat. perhatian dan kedekatan tulang Jhony dengan keponakan – keponakannya di Jakarta antara lain dengan hampir selalu menghadiri pesta pernikahan para keponakannya. Dan sudah dipastikan, kalau tulang Jhony datang maka suara merdunya akan membahana di ruang pesta pernikahan. Lagu “Borhat Ma Da Inang” akan menjadi lagu yang pasti akan dinyanyikan oleh Tulang Jhony.

Suara merdu tulang Jhony juga membuat terkesima para undangan di resepsi pernikahan ku pada 28 Januari 2006. Dengan lengkingan suara yang tinggi tulang Jhony nyanyi mengiringi Opung – Mamatua & Bapaktua – Tulang & Nantulang dalam prosesi mangulosi aku dan abang.

Kepergian tulang Jhony memang mengagetkan. Karena rencananya tanggal 16 Oktober ini, tulang akan menikahkan putri pertamanya Meta. Semua keluarga yang tinggal di Jakarta berkumpul di Medan untuk menghadiri hajatan tulang Jhony. Namun, Allah berkehendak lain, tulang lebih dahulu dipanggil oleh Allah dan tidak bisa menikahkan putrinya. Kepergiaan tulang ke peristirahatan terakhirnya diantarkan oleh seluruh adik, kakak & abangnya yang telah lengkap berkumpul di Medan.

Tulang selalu menyanyikan lagu “Borhat Ma Da Inang” di pernikahan keponakan – keponakannya. Namun, di pernikahan putrinya tulang Jhony tidak bisa menyanyikan lagu yang liriknya berpesan untuk anak perempuan dan mantu nya yang memulai hidup baru agar jangan bersedih karena memulai hidup baru tanpa orang tua, selalu sehat selalu memperoleh putra putri dan selalu ingat berdoa.

Tulang Jhony sudah tiada. Allah SWT pasti telah memiliki rencana yang lebih indah untuk tulang Jhony dengan memanggilnya untuk pulang kepada Nya.

Kini …
Tiada lagi tawa menggelegar tulang Jhony.
Tiada lagi suara keras tanpa amarah tulang Jhony.
Tiada lagi nasehat bijaksana tulang Jhony.
Tiada lagi suara merdu tulang Jhony.
Tiada lagi lagu “Borhat Ma Da Inang” tulang Jhony.

Selamat jalan tulang JHONY HUTAGAOL. Semoga amal ibadah tulang diterima Allah SWT, dan tulang ditempatkan disisi Allah SWT yang paling layak. Teriring doa dari Diu & taufik untuk tulang, serta doa Alvaro untuk opung Jhony.

We love you full tulang. We will always miss & remember you forever. (Diu Oktora/ Cluster Valencia - 15 Oktober 2009)