22 Desember 2014

She's Not My Mother, But She's My Mom

Usianya lebih dari 60 tahun.  Penampilannya selalu terlihat ceria dan segar, tidak terlihat sama sekali kesenjaan usianya. Dari mulutnya selalu keluar kata-kata yang menenangkan dan menyemangati. Bahkan disetiap ucapannya doa-doa selalu terucapkan. Tidak hanya itu sosoknya sebagai seorang perempuan tidak menjadi penghalang baginya untuk melakukan pekerjaan apapun,  termasuk juga pekerjaan yang harus dilakukan laki-laki sekalipun..  Kalau boleh ngutip kata suaminya "kamu kaya Macgyver".

Bagiku perempuan ini sangat bersahaja,  sangat keibuan dan sosok yang aku hormati juga kagumi. Perempuan ini adalah tetangga sebelah rumah ku,  Oma Desiree namanya. Banyak pelajaran kehidupan yang aku dapatkan dari oma. Pelajaran mulai soal urusan dapur sampai pelajaran bagaimana kita menjadi manusia aku dapatkan dari oma.

Kami memiliki keyakinan yang berbeda. Dalam setiap obrolan kami,  sering kali tertuturkan doa dari ajaran agama oma,  "firman tuhan kalau istilah yang sering oma ucapkan".  Namun,  cara oma menyampaikan sangatlah sederhana dan keibuan, tapi lebih kepada penekanan bahwa itu adalah kebaikan,  dan kebaikan milik semua agama.  Karena itu akupun senang bertukar pikiran dengan oma.  

Banyak motivasi yang diberikan oma, dengan pengalaman hidupnya seringkali menjadi contoh oma,  bahwa hidup itu tidaklah sesusah seperti yang selalu ditakuti dan dikatakan banyak orang. Jika dalam hidup kita jalanin dengan sabar,  penuh kasih,  ikhlas dan selalu memaafkan maka Allah akan selalu mendampingi dan memberikannyang terbaik untuk umatnya,  oma biasanya selalu bilang seperti ini "Apapun yang terjadi dengan kita, manusia,  pasti ada campur tangan Tuhan,  itu semua sudah kehendak Tuhan.  Dan kita sebagai umat Tuhan harus selalu ingat dengan pengampunan,  karena dengan pengampunanlah hidup kita akan tenang dan bahagia.  Dengan pengampunan juga setan tidak akan bisa mengganggu kita".  Perbedaan keyakinan antara aku dengan oma,  buat aku justru mendekatkan hububgan kami semakin dekat. Diskusi dan obrolan aku dan oma lebih berharga karena selalu berisi tentang kebaikan dan ajaran kehidupan, banyak motivasi yang aku dapatkan dari oma.

Kedekatan aku dengan oma juga dirasakan oleh anak-anak ku, Alvaro Bayanaka Maru dan Shaqira Lalya Maru. Suatu hari Alvaro pernah tanya sama aku, "Ma, oma itu kenapa ya kalau ketemu aku suka cium varo, kalau varo nakal oma suka marahin aku, oma kan bukan opung varo?". Waktu itu aku balik tanya ke Alvaro, "Kalau oma begitu sama abang, menurut abang oma gimana sama abang?" Alvaro jawab "Berarti oma sayang varo dong, opung kan begitu juga sama varo karena sayang sama varo". Aku lanjutin ngobrol dengan Alvaro, "Iya itu bener. Itu artinya oma peduli sama abang, sayang sama abang. Oma itu sama kaya opung, jadi kalau oma kasih tau abang apapun, abang harus dengerin", jawab varo kemudian "Oke deh, berarti aku punya opung sama oma ya".

Tidak hanya alvaro yang dekat dengan oma, Shaqira lebih-lebih lagi. Anak kecil satu ini kayanya kalau ga ketemu oma sehari bisa kebingungan, tiap terdengar suara pintu terbuka, Shaqira selalu bilang "Oma mama, mau liat, buka pintu". Bukan hanya itu aja, Shaqira bisa ngobrol sama oma, dan Shaqira senang sekali cerita tentang oma ke opungnya. Shaqira pernah cerita ke opungnya begini "opung, oma punya cay, cay mimum lumah oma, opa liat-liat cay", yang ada opungnya kebingungan cay itu siapa, aku pun kasih tahu kalau cay yang dimaksud Shaqira adalah anjing peliharaan anak oma yang suka main ke rumah oma. Shaqira waktu ngobrol sama opungnya pernah ditanya "Shaqira, oma mana", "oma cerpong" jawab Shaqira. Opungnya tanya lagi, "Itu oma nya adek?" Shaqira jawabnya "Bukan, oma nya opa". Sakin dekatnya Shaqira dengan oma, setiap ke nginap ke rumah opungnya di Bekasi, tiap hari ada aja ceritanya soal oma.

Oma memang bukan mama kandung aku, tidak ada hubungan darah langsung diantara kami. Aku dan oma didekatkan karena rumah kami bersebelahan, dan aku bersyukur karena itu. Kedekatan aku dengan oma membuat aku seperti memiliki mama kedua. Jadi teringat pembicaraan menjelang akhir kepergian ayah untuk selamanya. Ketika itu ayah sempat bilang "Diu, nanti ayah ga bisa selalu dampingin kamu, ga bisa selalu deket kamu, ga bisa bantu kamu dengan cepat kalau ada masalah atau perlu bantuan. Tapi nanti akan ada orangyang gantiin ayah di deket kamu. Dan dia orang yang baik", ketika itu sih aku jawabnya "Apaan sih ayah". Tapi mungkin memang Allah sudah merencanakan semuanya, karena memang jalan hidup manusia adalah rencana Allah. Ada satu peristiwa yang mendekatkan aku secara batin dengan oma, saat itu aku seperti merasakan bahwa yang ketika itu memeluk aku, membimbing aku berdoa adalah mama ku sendiri... Hmmmm... Siapa yang dibicarakan almarhum ayah ketika itu, mungkin adalah oma.

Hari ini adalah Hari Ibu, aku ingin sekali mengucapkan walaupun hanya dengan sebuah tulisan, aku ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada oma karena sudah banyak memberikan berbagai ilmu, motivasi dan dukungan untuk Diu. Kehadiran oma dalam hidup Diu pasti sudah direncanakan Allah dan Diu sangat bersyukur dengan nikamt yang Allah berikan ini, Diu seperti memiliki dua orang mama sekarang. Semoga oma tidak pernah bosan-bosan memberikan ilmu, membimbing dan memotivasi Diu seperti sekarang. Love you oma, semoga oma dan opa selalu diberikan kesehatan oleh Tuhan, oma dan opa selalu diberikan nikmat kebahagiaan. (Diu Oktora / Graha Raya Bintaro -  Cluster Valencia,  22 Desember 2014)


Terima Kasih Mama, The Best Wonder Women In My Life

BUAT AKU, Mama ku adalah perempuan paling soleha
BUAT AKU, Mama ku adalah perempuan paling hebat
BUAT AKU, Mama ku adalah perempuan paling kuat
BUAT AKU, Mama ku adalah perempuan paling sempurna
BUAT AKU, Mama ku adalah istri yang paling setia
BUAT AKU, Mama ku adalah sahabat yang terbaik
BUAT AKU, Mama ku adalah orang yang paling sabar
BUAT AKU, Mama ku adalah guru kehidupan terbaik


Buat setiap anak, mama nya pasti adalah yang terbaik, begitu juga dengan aku, BUAT AKU mama adalah segala-galanya, semua yang terbaik di dunia ini ada di Mama. Dan aku adalah anak yang paling berbahagia, anak yang paling bersyukur karena aku bisa menceritakan kebanggaan ku tentang mama. 

BUAT AKU, mama tidak ada duanya, sebagai seorang anak aku sangat merasakan kasih sayang yang diberikannya.  Tidak pernah keluar dari mulut mama amarah untuk anak-anaknya,  tidak pernah tangan mama bergerak untuk memukul atau mencubit anak-anaknya.  Jika ada anak yang di masa kecilnya seringkali dicubit atau dipukul mamanya, bersyukur tak terhingga aku dan adik-adik ku tidak pernah merasakan kesakitan dari sebuah cubitan dan pukulan. Alhamdullilah dari aku lahir,  hingga hari ini aku menuliskan tulisan ini aku dan adik-adik ku tidak pernah berselisih paham bahkan bertengkar dengan mama.  Jika kami memiliki perbedaan pendapat, mama selalu membiarkan kami mnegeluarkan apa yang ingin kami sampaikan,  baru kemudian mama menasehati jika memang kami perlu dinasehati. Kalau ada anak yang sering bertengkar bahkan berani memaki-maki orangtuanya,  berbahagialah aku dan adik-adik ku yang tidak pernah seperti itu kepada orangtua kami,  terutama mama.

Ingat ketika aku masih kecil, jarak usia antara aku dan adik-adik kebetulan tidak terlalu jauh,  selang 2 tahun.  Jika kami hendak makan, mama selalu menyuapi kami bersama-sama.  Jika kami hendak mandi, mama pun memandikan kami bersama-sama,  kami disabunin satu persatu.  Alhamdullilah kasih sayang itu masih kami rasakan hingga sekarang, walaupun bentuknya sudah bukan lagi disuapin dan dimandikan.  Kedekatan aku dan adik-adik dengan mama sampai sekarang masih bisa kami rasakan.  Sekarang kami masih bisa tiduran dipangkuan mama sambil bercerita dan mama memainkan atau mengelus-elus rambut kami.  Jika aku ke rumah mama,  aku masih bisa tidur di kamar mama dan kami bisa semalam suntuk ngobrol tentang apapun.

Kehebatan mama yang lain BUAT AKU adalah ketika ayah sakit, gejala stroke.  Selama sakit ayah harus banyak dibantu,  walaupun ayah bisa melakukan aktivitas jalan, makan dan sholat sendiri tapi karena kakinya tidak bisa bergerak sempurna sendiri ayah harus dibantu.  Selama sakit,  kami tidak pernah membiarkan ayah ke kamar mandi sendiri, jadi untuk mandi,  buang air besar - air kecil dan membersihkannya ayah harus dibantu dan ditemanin.  Itu semua dilakukan oleh mama seorang diri. Mama memandikan ayah setiap hari,  mama membantu ayah untuk buang air besar dan kecil termasuk juga mencebokinya setiap hari. Mama melayani dan menyiapkan makan serta minun ayah setiap hari.  Itu dilakukan mama tanpa terlihat rasa lelah dan kesal di wajahnya.  Selama ayah sakit,  mama tidak pernah meninggalkan ayah,  mama selalu ada disamping ayah.  Bahkan untuk pergi mengaji keluar rumah pun tidak mama lakukan, kecuali ada aku atau adik-adik yang menemani ayah di rumah.  Bahkan,  hingga ditarikan nafas terakhir ayah,  mama ada disamping ayah, mama mendampingi ayah. Mama,  tidak hanya ketika sakit saja mendampingi ayah,  saat ayah sehat pun,  mama selalu ada disamping ayah.  Mama selalu melayani ayah dengan sempurna mulai dari menyipakan makan, menyiapkan pakaian bahkan menyisir rambut ayah.

Sebegitu sempurnanya mama BUAT AKU sebagai seorang perempuan, sebagai seorang mama dan sebagai seorang istri. Tapi dari mulut mama tidak pernah terucap bahwa dia adalah istri yang soleha, bahwa dia adalah mama yang terbaik, bahwa dia adalah perempuan yang hebat, mama selalu berucap "Kita tidak berhak menilai kalau diri kita paling benar, diri kita paling baik. Orang lain pun tidak punya hak menilai diri kita bagaimana, kalaupun orang lain menilai kita seperti apa, itu bukan suatu judgement. Kalau orang itu kelakuannya begini, berarti dia sifatnya begitu. Kalau orang itu kelakuannya begitu, berarti dia sifatnya begini. Itu ga boleh, karena orang itu cuma tau kita dari luarnya aja, atau tahu dari cerita orang lain. Yang paling berhak menilai kita itu cuma Allah, karena dia yang paling tahu kita siapa. Kalau kita mah mendingan banyak-banyak istigfar aja, minta ampunan dosa sama Allah, rajin-rajin ibadah, jangan tinggalin sholat, ga usah mikirin kita itu bagaimana".

Jadi teringat ceramah seorang ustad di sebuah pengajian yang pernah aku ikuti. Waktu itu pak Ustad bertanya :

"Bunda, sekarang saya tanya apakah bunda-bunda yang hadir di pengajian ini adalah bunda-bunda yang soleha? Bunda adalah seorang ibu yang berhasil mendidik anak-anak bunda? Bunda adalah contoh yang terbaik buat anak-anak bunda? Bunda adalah istri yang terbaik buat suami bunda semua? Bunda, menjadi perempuan itu bukanlah mudah karena perempuan itu dalam satu dirinya harus menjalankan 4 fungsi yaitu sebagai perempuan,  sebagai anak perempuan,  sebagai ibu,  sebagai istri.  Itu semua bukan fungsi yang mudah dijalanin, makanya Allah SWT mengatakan surga dibawah telapak kaki ibu. Sebagai contoh, Alhamdullilah bunda semua yang hadir disini sudah menggunakan hijab,  bersyukurlah suami bunda sekalian.  Tapi ingat para suami surga istri itu ada di suami juga,  sudah cantik istri berhijab,  tapi bapak -  bapak membiarkan para istri keluar rumah dengab hijab namun masih memperlihatkan lekuk tubuh,  bagian dada masih terbuka.  Ini ya suami,  ya istri berdosa.  Ingat ya bunda, lekuk tubuh bunda,  dada bunda,  wangi tubuh bunda hanya milik suami jadi begitu bunda keluar walaupun berjilbab,  berhijab tapi lekuk tubuh masih terlihat,  bagian dada masih terbuka tidak ditutup hijab,  bunda sekalian bukanlah istri yang baik.  Contoh lain bunda,  saya tanya sekarang siapa diantara bunda yang sekarang tidak pake bbm, tidak punya hp, pasti semua ada.  Bunda sekarang sudah banyak yang gaul kalau kata anak muda, punya facebook juga.  Eeee.. Bunda ceritanya lagi kesel nich sama suami,  terus bunda tulis status di bbm atau facebook ngomel2, atau bunda tiba-tiba lagi galau inget yayang masa lalu, terus bunda tulis jadi status,  ayooo apa ini contoh yang baik buat anak-anak bunda? Jawab sendiri ya.  Nah,  bunda susah kan jadi perempuan,  jadi ibu,  jadi istri.  Ingat bunda,  bukan berarti karena bunda sudah berhijab,  bunda sholat setiap hari,  bunda sering buat status  surat-surat Al-Quran bunda sudah menjadi perempuan, ibu dan istri yang baik.  Belum tentu bunda, makanya kita harus lebih banyak istigfar sehingga kita tidak merasa diri kita sudah yang paling baik.


Sebagai seorang anak,  sudah pasti aku ingin sekali seperti mama, tapi mama selalu bilang "ga akan bisa kamu persis seperti mama. Kalaupun kamu mencontoh mama, kamu ga akan bisa sama persis melakukan yang seperti mama lakukin, sekalipun kamu anak mama. Karena kita manusia yang berbeda bagaimanapun juga. Jadi yang terpenting lakukan semua dengan niat yang baik,  ikhlas dan banyak-banyak istigfar".  Kata mama biar bagaimanapun juga mama orang kampung, pola pendidikannya berbeda (padahal mama juga sarjana, mama sarjana farmasi) dan mama benar-benar 100% persen jadi ibu rumah tangga,  ga harus kerja cari uang.  Mama juga bisa begitu sama ayah,  karena anak-anak udah besar.  Waktu kalian masih kecil ya ga bisa sebegitunya sama ayah,  karena mama harus full urus kalian.  Tapi ayah itu dulu juga ga pernah nuntut yang macam-macam.

Hari ini,  bertepatan dengan hari ibu.  AKU merasa anak yang paling bahagia, karena aku diberikan orangtua,  khususnya mama yang bisa memberikan contoh yang baik, bisa membimbing anaknya dengan baik. AKU sangat bangga karena memiliki orangtua,  spesial mama seperti mama ku.

Terima kasih mama,  Diu selalu sayang mama. Buat diu mama adalah segalanya dan tidak bisa digantikan oleh siapapun dan apapun. (Diu Oktora / Graha Raya Bintaro -  Cluster Valencia,  22 Desember 2014)

05 Desember 2014

2 Tahun

Alhamdullilah... Hari ini 25 November, usia Shaqira tepat 2 tahun. Waktu terasa berjalan sangat cepat, belum hilang rasanya sakit ketika hendak melahirkam shaqira, masih terasa detik-detik perjuangan di ranjang persalinan RS Omni Alam Sutera.

Kehadiran Shaqira memang penuh dengan perjuangan, sejak dalam kandungan hingga lahir adalah perjuanganyang tak terhenti. Shaqira Layla Maru terlahir prematur di usia kandungan 8 bulan. Alhamdullilah, walaupun lahir prematur, Shaqira bayi yang sangat sehat. 

Kekhawatiran memang muncul karena Shaqira prematur, khawatir muncul karena melihat pengalaman dari beberapa teman yang anaknya juga lahir prematur, namun ada beberapa kekurangan. Terima kasih ya Allah karena engkau telah memberikan kesehatan kepada Shaqira, semoga Shaqira selalu sehat.. Amiin..

Diusianya yang sudah 2 tahun, Shaqira alhamdullilah tumbuh sebagai anak yang sehat, ceria, pintar dan aktif.

Kehadiran Shaqira memberikan pelajaran penting dalam hidup ku, kehadiran Shaqira menggerus egois yang ada didiriku.. Kehadiran Shaqira, membuat aku membuang keegoisan untuk terus bekerja, Kehadiran Shaqira membuat aku berani untuk mengambil keputusan menjadi full time mother untuk Shaqira dan Alvaro.

Ya Allah, lindungilah anak hamba Shaqira Layla Maru, jadikanlah Shaqira anak yang soleha, pintar dan selalu sehat. Jadikanlah kelak Shaqira anak yang berguna bagi dirinya, keluarga, masyarakat dan negara.. Amiin (Diu Oktora / Graha Raya Bintaro - Cluster Valencia, 25 November 2014)