09 Februari 2015

Don't See A Book By Its Cover

Don't Judge A Book By Its Cover ... ungkapan yang satu ini kita pasti sudah sangat tahu. Secara sederhana ungkapan ini mengandung arti jangan melihat orang lain hanya dari tampilan luarnya saja. Karena misalnya belum tentu orang yang tampilan luarnya ceroboh, ternyata aslinya sangat teliti. Atau orang yang luarnya terlihat menyeramkan, tapi ternyata sangat baik hati.

Nah, ungkapan yang begini kayanya bisa dikutip oleh orangtua yang akan memilihkan buku bacaan untuk anaknya. Tapi mungkin agak - agak diganti jadi Don't See A Book By Its Cover. Ini kalau diartikan kalau kita, para orangtua mau membelikan buku bacaan untuk anak, jangan cuma liat sampulnya aja, tapi harus liat isi bukunya. Karena apa yang terlihat di sampul belum tentu, cocok dan layak dibaca atau dilihat oleh anak kita.

Buku bacaan anak-anak sekarang tampilan sampulnya sangat menarik, baik itu gambar atau warnanya. Tapi, itulah yang harus menjadi perhatian bagi kita, para orangtua. 

Jadi ada cerita menarik soal ini.. Suatu sore, Alvaro pulang main. Terus dia bilang "mama, buku temen aku parah, ada gambar pornonya. Masa buku anak - anak ada gambar porno". Besoknya, aku lihat teman yang di ceritakan Alvaro itu,  kebetulan juga dia bawa bukunya. Langsung aku pinjam bukunya, dan lihat isinya. Sebenarnya buku itu tidak ada gambar porno seperti yang dibilang Alvaro, tapi memang buku itu bukan untuk anak usia 7 tahun. Buku itu sebenarnya untuk anak remaja, usia sekitar 13 tahunan keatas.

Bukunya memang menarik, sampulnya warna pink dan ada gambar 3 anak remaja perempuan cantik - cantik. Buku itu berisi tentang cara bagaimana remaja putri berfashion agar terlihat pantas dan cantik. Salah satu cara yang diajarkan oleh buku itu adalah bagaimana menggunakan pakaian dalam yang baik. Untuk menjelaskan dipakai gambar remaja putri yang hanya menggunakan bra dan celana dalam. Nah, gambar itulah yang dibilang Alvaro porno.

Melihat reaksi Alvaro dari ceritanya tampaknya kita sebagai ibu-ibu harus lebih teliti jika memberikan buku bacaan untuk anak-anak, jangan hanya sekedar lihat sampulnya saja, tapi kita harus lihat terlebih dahulu isi bukunya, terutama jika buku tersebut menggunakan gambar untuk memvisualisasikan ceritanya. (Diu Oktora / Graha Raya Bintaro - Cluster Valencia, 9 Februari 2015)