15 Juli 2015

After Almost 2 Year

Perputaran roda kehidupan memang tidak ada yang pernah tahu akan seperti apa. 1 Januari 2014, aku memutuskan untuk menjadi full time mother, alias stop berhenti kerja full time. Keputusan untuk tidak ngantor lagi dikarenakan dua hal, pertama, anak kedua ku Shaqira Layla Maru lahir dengan kondisi prematur diusia kandungan 8 bulan, aku merasa Shaqira membutuhkan full perhatian dari ku. Selain itu karena kondisi Shaqira yang sangat kecil, hanya aku yang berani untuk memegang atau mengendongnya. Karena hanya aku yang bisa merawat Shaqira maka keputusan untuk resign dari pekerjaan pun aku ambil. 

Alasan kedua adalah kondisi lalu lintas ke Jakarta yang macetnya semakin parah. Ini ternyata sangat berpengaruh terhadap kehidupan ku di rumah. Untuk ke kantor, setiap hari aku harus berangkat jam 05.30 pagi, padahal jam masuk kantor jam 09.00. Itu artinya anak ku yang pertama, Alvaro Bayanaka Maru belum berangkat sekolah, sehingga aku pun tidak sempat meyiapkan Alavro berangkat, sementara anak ku yang kedua - Shaqira belum bangun tidur. Setelah seharian ngantor, aku baru akan sampai rumah lagi paling cepat jam 21.00, malah keseringannya lewat dari jam 9 malam baru sampe rumah, padahal jam pulang kantor jam 5 sore. Terkadang yang buat hati jadi miris adalah, saat sampai rumah setelah ngantor seharian, anak-anak sudah tidur, hadeuhhh suka pengen nangis jadinya. Dan, yang menyebalkan lagi, kadang hari sabtu harus juga ke kantor karena ada kerjaan, jadilah waktu bersama anak-anak ku terbuang banyak. Dengan tekad bulat, aku pun memutuskan untuk da.. da.. bye.. bye dengan full time working.

Akhirnya di awal tahun 2014 aku benar-benar menjadi full time mother, memang aku masih ada kerjaan, tapi sebagai freelance. Dan, setiap yang nawarin kerjaan ke aku syarat utamanya pekerjaan harus bisa dikerjakan dari rumah, dan tidk apa-apa sekali-sekali aku keluar rumah kalau memang sangat diperlukan. Keinginan ku untuk bisa mengahabiskan waktu bersama anak-anak pun terwujud, semua urusan anak-anak aku yang kerjakan sendiri, bahkan sejak memutuskan menjadi full time mother, aku pun memutuskan untuk tidak lagi menggunakan asisten rumah tangga, semua urusan rumah dan anak-anak aku kerjakan sendiri. Mulailah aktivitas ku berubah, setiap hari kerjaan ku mulai dari mencuci, ngepel, gosok pakaian, masak sampai ngurus anak-anak aku kerjakan sendiri.

Terkadang suami ku suka bertanya, "Ga kangen lagi ngantor?" Jujur aja, kangen juga untuk ngantor lagi, kangen juga ngejalanin kesibukan pekerjaan. Tapi aku bilang sama suami ku, "Kangen sih ngantor lagi, tapi kalau harus kerja ke Jakarta lagi enggak lah. Kalau memang masih ada rejeki dari Allah untuk kerja lagi, aku maunya kerjaanya di seputar wilayah Tangerang aja, deket dari rumah dan ga macet".

Keinginan untuk bekerja kembali memang tidak aku tutup, kemungkinan aku ngantor sesungguhnya masih terbuka, namun aku memang sekarang mempunyai kriteria khusus yang harus terpenuhi, yaitu bekeja di wilayah Tangerang, karena aku tidak ingin menghabiskan waktu di jalan saja, dan harus kehilangan waktu dengan anak-anak ku lagi.

Ternyata, Allah memang selalu mempunyai rencana sendiri buat umatnya yang kita tidak pernah tahu. Di minggu pertama bulan Ramadhan, aku mendapatkan telepon dari sebuah perusahaan head hunter. Awalnya telepon itu aku biarkan saja, karena memang aku tidak pernah mau mengangkat telepon yang tidak aku kenal. Namun selama tiga hari berturut-turut no yang sama selalu menelepon, saat itu kebetulan handphone sedang dipegang anak ku - Shaqira, dan dia jawab telepon itu, karena Shaqira aku dengar bicara di handphone, akhirnya HP aku ambil, aku pun bicara. Suara perempuan di seberang kemudian berkata "akhirnya saya bisa menghubungi ibu, kami sudah berhari-hari mencoba telepon tapi tidak dijawab" kemudian terjadilah pembicaraan. Inti dari pembicaraan itu adalah klien dari perusahaan head hunter tersebut adalah sebuah perusahaan komunikasi dan sedang mencari senior konsultan komunikasi, dan mereka tertarik dengan CV ku. 

Dan, ini adalah berkah Ramadhan dari Allah yang aku rasakan, ternyata kantor konsultan komunikasi itu kantornya di kawasan Industri Cikupa Mas, Tangerang. Itu artinya sesuai dengan harapan ku, setelah berdiskusi dengan suami, akhirnya aku memutuskan untuk bertemu dengan owner konsultan komunikasi itu, setelah bertemu dua kali, dan terjadi kesepakan terkait dengan pekerjaan mulai dari gaji hingga tunjangan yang sesuai dengan ekspektasi aku, maka aku pun memutuskan untuk menerima pekerjaan tersebut.

Akhirnya per tanggal 6 Juli 2015 kemarin menjadi hari pertama ku bekerja kantoran lagi setelah after almost 2 year aku menjadi full time mother. Keputusan ku untuk kembali bekerja aku ambil bukan karena semata-mata semua permintaan gaji dan tunjangan ku disetujui. Tapi ada beberapa pertimbangan, pertama, kantor baru tempat ku kerja sekarang dekat dengan rumah, masih di wilayah Tangerang. Artinya aku tidak akan banyak membuang waktu dijalan dan tidak harus berangkat pagi-pagi dan sampai rumah malam hari. Di tempat yang baru ini jam kerjanya mulai dari 08.30 sampai jam 17.00. Itu aku bisa berangkat dari rumah jam 07.30 aku sengaja memberikan jarak satu jam karena aku harus menggunakan kendaraan umum ke kantor. Dengan pulang jam 5 sore, aku jam 6 sore sudah bisa di rumah. Perjalanan dari rumah ke kantor pun tidak macet, sehingga tidak ada emosi disana karena harus berlama-lama di jalan. 

Dengan kondisi seperti itu, aku setiap pagi bisa memberangkatkan Alvaro ke sekolah terlebih dahulu, dan masih ada waktu sebentar untuk bermain dengan Shaqira di pagi hari. Saat pulang kantor, yang pasti anak-anak ku belum tidur, aku masih bisa bermain dengan mereka, aku bisa menidurkan mereka dan masih bisa menemani Alvaro belajar. 

Pertimbangan kedua adalah, Alhamdullilah Shaqira tumbuh menjadi anak yang sehat dan ceria, dia pun mulai ikut-ikut sekolah walaupun tidak setiap hari. Aku merasa Shaqira sudah bisa aku tinggal untuk bekerja, karena saat menjadi freelance aku terkadang harus keluar kota atau ketemu dengan klien ke Jakarta, dan Shaqira aku tinggal. Sejauh itu tidak ada persoalan dan Shaqira paham kalau aku harus kerja.

Ramadhan kali ini buat aku sangat penuh berkah, karena aku bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan ku. Dan tantangan buat aku adalah saat ini bisa menjalankan pekerjaan dan peran Ibu dengan seimbang. Karena aku sadar sebagai manusia kita tidak akan menjadi mahkluk yang sempurna dengan bisa menjalankan dua peran sekaligus, namun dengan keseimbangan, tahu menempatkan peran yang yang kita jalanin pada tempatnya, Insya Allah semua akan berjalan dengan baik.. Aamiin (Diu Oktora, Cikupa Mas Office / 15 Juli 2015)