05 Oktober 2016

Berbagi Pelukan Cinta


Shaqira Layla Maru, terlahir prematur disaat usia kandungan baru 8 bulan. Saat itu dokter anak yang membantu persalinan langsung memutuskan, anak kedua ku ini harus masuk NICU (Neonatal Intensive Care Unit), ruangan khusus untuk merawat bayi baru lahir yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus. Di NICU Shaqira ditempatkan disebuah inkubator, menurut dokter itu untuk memberikan kehangatan bagi tubuh bayi, suhu di inkubator memang sudah diatur sedemikian rupa supaya mendekati suhu dalam kandungan ibu.

Namun dokter anak yang menangani kelahiran Shaqira memutuskan, bahwa Shaqira hanya perlu dibantu inkubator hanya 5 hari saja. Padahal bayi yang terlahir prematur dengan berat badan yang kurang, umumnya memerlukan paling tidak 4 minggu bahkan lebih bantuan inkubator. Dokter Andi Sugoro, dokter anak yang menangani kelahiran Shaqira menyampaikan pelukan dari ibu adalah kehangatan terbaik yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak prematur seperti Shaqira. Itu alasan dokter Andi Sugoro memutuskan Shaqira tidak terlalu lama menggunakan inkubator.

Ternyata apa yang disampaikan oleh dokter Andi Sugoro, sejalan dengan hasil dari sebuah penelitian di Jepang. Perusahaan Unicharm Jepang dan Profesor Hideki Ohira dari Nagoya University Jepang melakukan sebuah penelitian terhadap ibu dan bayi usia 3-5 bulan. Penelitian ini dilakukan untuk memperlihatkan bagaimana respon bayi yang dipeluk oleh ibunya, apakah pelukan sang ibu dapat memberikan perasaan nyaman atau bahagia untuk sang bayi.

Studi yang dilakukan Profesor Hideki ini membandingkan pelukan yang diberikan oleh ibu kepada bayi dengan bernapas normal dan dengan bernapas dalam-dalam. Menurut penelitian ini, ketika ibu memeluk bayi sambil bernapas dalam, pelan, dan intens, terjadi penurunan interval denyut jantung yang menimbulkan peningkatan rasa tenang dan rileks hingga tiga kali lipat dibandingkan jika ibu memeluk bayi sambil bernapas biasa.

Selain itu studi ini membandingkan efek rasa nyaman dan bahagia yang timbul sebelum dan setelah ibu memeluk bayinya. Setelah berpelukan, efek rasa nyaman dan bahagia meningkat menjadi sampai dengan 106% dibandingkan dari kondisi sebelum berpelukan. Fenomena peningkatan kenyaman dan kebahagiaan ini tidak hanya terjadi pada hanya salah satu pihak saja melainkan kepada keduanya yaitu ibu dan bayinya.

Urusan kenyamanan untuk bayi ternyata tidak hanya bersumber dari pelukan sang ibu. Popok bayi juga menjadi salah satu yang bisa memberikan kenyamanan tambahan untuk bayi. Untuk penggunaan popok bayi sekali pakai sebaiknya tidak sembarangan, sebaiknya para ibu memilih popok bayi yang bisa memberikan kenyaman untuk si Kecil. Faktor penting dalam pemilihan popok adalah untuk menjaga kulit bayi tetap kering dan terlindungi dari risiko iritasi. MamyPoko, salah satu popok bayi sekali pakai hadir dengan inovasi produk yang selalu berkembang untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi. Memberikan perlindungan bagi kulit lembut bayi sekaligus juga memberikan kenyaman untuk si Kecil menjadi fokus MamyPoko.

dokter Titi Lestari Sugito, Sp.KK (K), Penasihat Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin (Perdoski) menjelaskan, kulit adalah cerminan dari semua respons dari dalam tubuh. Respons psikis akan tecermin di kulit. Jika psikis sehat, kulit pun sehat. 

Mantan Ketua Perdoski ini lebih lanjut menjelaskan, pada kulit terdapat banyak saraf sensorik sehingga sentuhan pada kulit akan memberikan rangsangan secara psikologis kepada anak. Melalui sentuhan atau pelukan anak akan merasa disayang, nyaman, aman, inilah yang membuat sentuhan atau pelukan berdampak pada psikologi anak. Selain melalui pelukan dan sentuhan, psikis bayi yang sehat juga bisa didapatkan dari perawatan kulit bayi yang tepat. Dalam menjaga kebersihan kulit bayi, hal utama yang perlu diperhatikan lebih adalah penggunaan popok sekali pakai. Artinya, tiap kali mengganti popok, kebersihan kulit bayi perlu lebih diperhatikan.

Pentingnya kenyamanan dan kebersihan kulit bayi menjadi inspirasi bagi MamyPoko untuk menyebarkan rasa yang sama kepada bayi-bayi lain di Indonesia untuk ituMomyPoko mengajak kita untuk berdonasi. Cara berdonasi yang dilakukan cukup unik dan menyenangkan. Cara pertama dilakukan secara online, yaitu dengan meg-upload foto saat ibu berpelukan dengan buah hatinya ke media sosial yang kita miliki seperti Instagram atau twitter, dengan tagar #MomypokoLoveTouch. Nah, dari setiap foto yang sudah di upload ke media sosial itu artinya kita menyumbang satu paket popok. Keseruan menjaring donasi dilakukan MomyPoko dengan menggelar kegiatan MomyPoko Love Touch pada tanggal 22-25 September lalu di salah satu mall di Jakarta Barat. Dalam kegiatan tersebut dihadirkan Boneka Pakojang ditengah-tengah Pokojang Land. Setiap pengunjung yang hadir dapat memeluk Boneka Pakojang, setiap pelukan akan dihitung dengan hug meter yang sudah terpasang di Boneka Pakojang. Setiap pelukan artinya juga menyumbang satu popok.

Setiap popok yang telah terkumpul dari kegiatan ini, oleh MomyPoko Indonesia akan disumbangkan kepada Yayasan Sayap Ibu. Ketua Yayasan Sayap Ibu, Tjondrowati Subiyanto mengungkapkan dengan adanya donasi dari MamyPoko maka bayi yang ada dalam perawatan Yayasan Sayap Ibu akan merasakan juga kenyamanan dan kehangan seperti bayi-bayi lainnya. Indahnya berbagi pelukan cinta.