19 Desember 2017

Asian Para Games 2018, Ajang Ukir Prestasi Atlet Penyandang Disabilitas

Keterbatasan fisik bukan halangan untuk berprestasi, banyak orang yang fisiknya tidak sempurna namun berprestasi hebat. Sebut saja Stephen Hawking, siapa yang tidak kenal orang yang satu ini, ahli fisika yang terkenal dengan teori-teorinya tentang kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam dan radiasi hawking.

Banyak lagi orang yang tidak sempurna fisiknya namun berprestasi, dibidang olahraga misalnya Anthony Robles, atlet gulat asal Arizona State University, Amerika Serikat. Anthony yang lahir dengan satu kaki adalah pemegang rekor nasional gulat kelas berat untuk kelas 125 pound.

Di Indonesia tidak kalah banyaknya atlet penyandang disabilitas yang juga berhasil mengukir prestasi nasional bahkan dunia. Untuk cabang renang, Indonesia punya Suriansyah, Jendi Pangabean, Muhhamad Bejita, Laura Aurelia Dinda, Guntur, Fajar Nur Hadianto, Manaser, Gusmala, Musa Mandan Karuba, Sapia Rumbaru, Melani Putri, dan Marinus Melianus. Para perenang difabel Indonesia ini baru saja mengukir prestasi dengan merebut 13 emas di ajang ASEAN Para Games ke 9 di Kuala Lumpur, Malaysia, September 2017 lalu.

Ajang kompetisi olahraga memang menjadi salah satu pembuktin bagi para atlet penyandang disabilitas untuk menunjukkan bahwa kekurangan fisik tidak menghentikan mereka untuk berprestasi dan menjadi juara.

Pada tanggal 6 - 13 Oktober, Indonesia akan menjadi tuang rumah Asian Para Games 2018 (APG 2018). Perhelatan kompetisi olahraga untuk atlet penyandang disabilitas tingkat Asia ini akan digelar di Jakarta dan akan diikuti lebih dari 3000 atlet asal 43 negara, serta memperebutkan 581 medali dari 18 cabang olahraga yang dipertandingkan.

Perhelatan APG 2018 di Indonesia merupakan pelaksanaan yang ketiga dan Indonesia tercatat sebagai negara pertama di kawasan Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah. Sebelumnya Asia Para Games diselenggarakan di Guangzhou, China pada tahun 2010 dan Incheon, Korea Utara pada tahun 2014.

APG 2018 mengusung slogan "The Inspiring Spirit and Energy of Asia" dan tertuang dalam empat misi yaitu determination, courage, equality dan inspiration yang bermakna bahwa atlet penyandang disabilitas memiliki tekad yang kuat dan kepercayaan diri yang tinggi, baik fisik dan mental dalam menghadapi sebuah kompetisi.

Momen ini juga sekaligus juga dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi dari para atlet difabel untuk masyarakat lainnya, bahwa dengan keterbatasan fisik para atlet ini mampu berjuang dan mengukir prestasi yang mengharumkan nama bangsa.

Sebagaimana ajang kompetisi olahraga internasional, Asian Para Games 2018 juga mempunyai maskot. Elang Bondol dipilih sebagai maskot Asian Para Games 2018, burung yang juga merupakan maskot Kota Jakarta ini diberi nama MoMo, yang merupakan kependekan dari Motivation and Mobility.

Guna menggalang dukungan untuk atlet penyandang disabilitas Indonesia yang akan bertanding di Asian Para Games 2018, Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) sudah melakukan berbagai persiapan, baik berupa persiapan kesiapan sarana dan prasarana pertandingan dan atlet, INAPGOC juga melakukan sosialisasi di 16 kota besar Indonesia, yaitu Medan, Palembang, Batam, Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Bali, Makassar, Samarinda dan Ambon.

Ayo kita dukung atlet penyandang disabilitas kita dalam ajang Asian Para Games 2018, kita pasti bisa, Indonesia juara.

16 Desember 2017

Situs Nangasia, Jejak Sejarah Dompu yang Terabaikan


Kemana saja kaki melangkah, pasti ada cerita disana. Bulan Oktober lalu, kaki ini menjejak di Bumi Nggahi Rawi Pahu, Dompu, Nusa Tenggara Barat. Kabupaten yang terletak di bagian tengah Pulau Sumbawa ini sangat terkenal dengan keindahan alamnya, terutama kawasan pantainya.

Selama 4 hari di Dompu banyak cerita yang saya dapat, banyak cerita yang meninggalkan kenangan. Salah satu lokasi yang berkesan yang saya datangi adalah lokasi Situs Nangasia. Situs bersejarah ini saya tahu dari seorang kawan jurnalis senior di Dompu, Muhyiddin, Pemred Tofonews.com. Bang Idin saya biasa menyapanya bercerita bahwa di Dompu ada situs purbakala berupa Batu Kursi dan Kubur Duduk. Sebagai pencinta sejarah, saya langsung tertarik berkunjung kesana. Bersama bang Idin, dua teman dari kantor - Mas Agus dan Yati, dan seorang teman jurnalis senior Dompu dari Berita11.com, Sahrul kami pun menuju ke Situs Nangasia.

Sumber Photo: Google
Situs yang diperkirakan berusia 2500 tahun Sebelum Masehi (SM) ini terletak di Kawasan Wisata Pantai Lakey. Dengan adanya situs ini memberikan bukti sejarah bahwa nenek moyang masyarakat Dompu telah mempunyai peradaban dan menguasai teknologi yang cukup tinggi, ini ditandai dengan ditemukannya berbagai peninggalan masa lampau berupa manik-manik dan keramik. 

Usai Sholat Ashar, dengan menggunakan mobil kami menuju Kawasan Wisata Pantai Lakey, dari Kota Dompu perjalanan kami tempuh kurang lebih selama 30 menit. Selama perjalanan dari Dompu ke Lakey mata kita dimanjakan dengan pemandangan gunung dan hutan, namun sayang keindahan pemandangan sangat terganggu dengan berbagai lokasi yang gundul bahkan pembakaran untuk membuka lahan baru. 

Menurut Bang Idin, sebagian hutan di Dompu sudah beralih fungsi menjadi perkebunan jagung. Banyak lahan-lahan dihutan yang seharusnya menjadi daerah resapan air, pohon-pohonnya ditebang untuk dijadikan perkebunan jagung oleh masyarakat. Masyarakt melakukan ini dikarenakan adanya kebijakan dari Bupati Dompu untuk menggerakan perekonomian rakyat dengan membuka perkebunan Jagung. Namun sayang, tampaknya kebijakan ini merusak habitat hutan. Sepanjang jalan kita juga bisa menemukan banyak monyet dipinggir jalan, monyet-monyet ini keluar hutan karena di hutan makanan mereka sudah tidak ada.

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, kami pun memasuki kawasan Lakey, hamparan laut yang membiru dan angin yang sejuk menyapa kami. Sebelum menuju lokasi situs, bang Idin mampir ke rumah saudaranya sejenak untuk meminjam golok. Saya pun bertanya untuk apa golok? "untuk menebang rumput. khawatir rumput disana sudah tinggi-tinggi", jawab Bang Idin.

Photo by : Agus Hermawan
Kami pun melanjutkan perjalanan, kami memasukin jalan kecil menuju sebuah perkampungan, tidak lama kemudian mobil kami berhenti dekat dengan bendungan yang kondisi sungainya saat itu kering. Kami pun sempat berfoto-foto sejenak.

Saya tidak membayangkan sebelumnya lokasi Situs Nangasia seperti apa, ternyata situs bersejarah ini letaknya berada di perbukitan. Untuk menuju lokasi kami harus melewati ilalang yang tinggi bahkan pohon-pohon liar, tak heran jadinya mengapa bang Idin membutuhkan golok. Kami juga harus meloncati batu-batu atau pagar bambu yang mungkin dibuat oleh warga.

Ternyata perjalanan untuk melihat Situs Nangasia tidaklah mudah, berbeda kalau kita mengunjungi situs purbakala di daerah Indonesia lainnya. Belum lagi untuk menuju situs, bang Idin harus mencari-cari lokasinya, karena memang tidak ada penunjuk yang jelas. Jadi selain penduduk asli disana, orang tidak akan tahu bahwa di lokasi tersebut ada benda purbakala yang bersejarah.

Photo by : Sahrul, Jurnalis Berita11.com
Akhirnya kami pun sampai. Di kawasan situs ini kami menemukan Batu Kursi, orang Dompu menyebutnya Wadu Kadera. Batu Kursi ini adalah sebuah batu besar yang berada di puncak bukit.

Menurut cerita bang Idin, batu ini adalah kursi tempat penobatan para Ncuhi (Pemimpin). Di sebalah kanan kiri kursi batu ini tampak lubang yang merupakan bekas telapak kaki para Ncuhi. Dari atas kursi duduk ini kita bisa melihat luas pemandangan Kawasan Pantai Lakey.

Setelah puas melihat-lihat Batu Kursi dan mengatur nafas, kami pun melanjutkan menyisir perbukitan untuk melihat Kubur Duduk. 

Tidak jauh berbeda saat menuju lokasi Batu Kursi, untuk menemukan Kubur Duduk pun bang Idin masih harus mencari-cari lokasi pastinya. Sebelum bersama kami bang Idin sudah pernah ke lokasi ini sebelumnya untuk melakukan liputan, sekitar 5 tahun lalu kata bang Idin. Dan kondisi saat kami datangi sudah berbeda, rumput-rumput tumbuh lebih liar menjadi semak belukar.


Photo By: Diu Oktora
Akhirnya kami pun menemukan lokasi Kubur Duduk. Kuburan purbakala ini terbuat dari batu, bentuknya bulat dan bulatan kecil diatasnya, sekilas bentuknya tampak seperti gong.

Menurut bang Idin, Balai Arkeologi Denpasar pernah melakukan penggalian Kubur Batu sekitar tahun 2002an untuk melakukan penelitian. Salah satunya hasil temuannya adalah ditemukan kerangka manusia didalam kuburan dalam posisi duduk.


Selain kubur duduk dan kursi batu, disekitaran lokasi Situs Nangasia kami juga menemukan beberapa prasasti batu lainnya.

Situs Nangasia ini diperkirakan merupakan salah satu situs gerabah di Nusa Tenggara Barat dan merupakan situs tertua yang berasal dari masa Neolitik. 


Photo By: Diu Oktora
Situs Nangasia ini merupakan satu-satunya situs di Kabupaten Dompu yang telah dinyatakan dan resmi sebagai Warisan Cagar Budaya Pemerintah. Namun sebagai sebuah cagar budaya yang resmi kondisinya sangat memperihatinkan. Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu sama sekali tidak merawat peninggalan bersejarah ini. 

Situs ini dibiarkan terbengkalai, tidak diurus. Jalan menuju situs sangat sulit. Sebagai sebuah bukti peradaban Dompu seharusnya Pemerintah Kabupaten Dompu harus mulai memikirkan untuk melakukan perbaikan baik akses menuju lokasi situs, merawat dan menata situs-situs yang masih ada. Karena ini merupakan aset daerah yang sangat berharga dan bisa menjadi salah satu tawaran wisata bagi turis domestik maupun luar negeri.

Photo By: Agus Hermawan
Keringat yang berpeluh terbayar usai kami mengunjungi situs. Pemandangan disekitar lokasi Situs Nangasia sangat indah. Hamparan sawah yang menghijau, semilir angin pantai yang menyejukkan, langsung membuat segar, hilang lelah naik turun perbukitan.

Seiring terbenamnya sang surya pun kami kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan kembali ke Dompu.

10 Oktober 2017

Siasat Sang Penjaga

Selesai Salat Jumat, eh ada permintaan untuk keatas panggung yang basah bekas hujan dan bergoyang-goyang karena banyak orang di atasnya. Bambang harus memutar otak lagi.

"Kendaraan tempur Anoa saya pepetkan. 'Pak, izin, kalau mau pidato, di atas ini saja.' Presiden menggelengkan kepala. Maunya tetep ke panggung. Bayangkan, tidak ada security door! tidak ada perangkat X-ray! Itu kan standar pengamanan Presiden?!! Menjamin keamanannya bagaimana?"

Ya, lalu bagaimana?

"Saya cari akal. Ketemu... Ada para anggota korps Wanita TNI Paspampers yang langsung membantu membikin lorong menuju panggung. Karena bukan muhrim, massa agak menjauh, Presiden jadi tak tersentuh."

Solusi Cerdik.

Menjadi orang yang paling bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan presiden, selalu menuntut Bambang Suswantono, yang ketika peristiwa 212 di Monas menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampers) harus berpikir cerdik dan cepat. 

"Ijin, pak, kalau kita ke Jakarta, nanti kita melalui Semanggi, Tomang, Harmoni, baru masuk istana. Jadi, lewat belakang."

"Ok. Trus?"

"Kita cukup dua mobil, Pak."

"Dua mobil?," Presiden memastikan ia tidak salah dengar.

"Siap, Pak. Bapak pakai kendaraan saya, kemudian pengawal satu polisi, Pak, untuk membawa voorijder-nya."

Jokowi setuju. Jadilah Bambang duduk di sebelah sang presiden di jip mercy yang merupakan kendaraan dinas Danpaspampers. Di bangku depan, di sebelah sopir, bersiaga Lettu Inf. Teddy Wijaya, ajudan Presiden.

...........................

"Jadi, kami masuk kota. Rotator dan lampu hazard sudah saya perintahkan untuk dimatikan sejak di Cawang. Seet. Jip meluncur dalam kecepatan tinggi di jalan tol. Melewati di DPR, saya lihat para demonstran berkumpul di sana. Presiden sampai di Istana dengan selamat, tanpa ada gangguan."

Lagi - lagi berpikir cerdik dan cepat harus dilakukan oleh Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono untuk menjamin keamanan dan keselamatan Presiden Joko Widodo yang hendak kembali ke Istana Negara ketika terjadi unjuk rasa besar aksi 411. 

Cerita diatas adalah bagian dari Buku "Bambang Suswantono, Memberi Yang Terbaik" yang ditulis oleh Fenty Effendi. Buku setebal 179 halaman itu mencerita perjalanan karir militer seorang Bambang Suswantono yang saat ini menjabat sebagai Komandan Korps Marinir TNI Angkatan Laut.

Banyak kisah menarik yang diceritakan dalam buku ini. Jauh sebelum menjadi orang nomor satu di Korps Marinir, sebagai seorang prajurit Bambang Suswantono selalu mengukir prestasi, berbagai penghargaan dan pujian selalu diterimanya. Namun, ada suatu masa dimana Bambang harus menjalani "hukuman" karena insiden kecil yang terjadi di luar arena pertempuran. Kala itu Bambang yang masih berpangkat Kolonel terpilih sebagai Komandan Upacara penurunan bendera pada peringatan 17 Agustus 2008 di Istana Negara dengan Inspektur Upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ketika hendak melapor kepada Inspektur Upacara pedang sang Komandan Upacara terjatuh. Dampaknya, Bambang dicopot jabatannya sebagai Komandan Resimen Kavaleri 2 Marinir, semua fasilitas kendaraan berikut supir dan pengawal ditarik. Bambang pun "dihukum" menjadi dosen di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal).

Dari semua rangkaian cerita di Buku "Bambang Suswantono, Memberi Yang Terbaik" yang paling menarik adalah ketika Bambang menjabat sebagai danpaspampers, dan harus menjaga keamanan serta keselamatan Presiden Joko Widodo ditengah aksi 411 dan aksi 212. "Maka tugas saya adalah berusaha sebaik-baiknya mengamankan beliau. Apabila terjadi sesuatu, yang dicari untuk bertanggung jawab tetap Bambang karena kan dia Komandan Paspampers?!" demikian disampaikan oleh Bambang dalam bukunya.

Berpikir cerdik dan cepat menjadi kekuatan bagi Bambang dalam menjalankan tugasnya sebagai Danpaspamers. Berbagai siasat pengaman mulai dari yang direncanakan secara matang, atau bahkan yang tiba-tiba harus dilakukan selalu dapat dijalankan dengan baik. Tak heran selama menjabat 9 bulan sebagai orang nomor satu di pasukan pengaman presiden, Bambang dinilai sangat baik menjaga keamanan dan keselamatan Presiden Joko Widodo.

Membaca "dibalik" Kisah

Lihai membaca "dibalik" orang-orang yang akan ditulisnya, itu gambaran dari penulis Buku "Bambang Suswantono, Memberi Yang Terbaik" Fenty Effenty. Semua buku yang ditulis penulis berdarah Minang Kelahiran Pekanbaru ini sesungguhnya bukanlah materi yang ringan. 

Buku Bambang Suswantono, Memberi Yang Terbaik adalah buku tentang seorang Jenderal Militer. Awalnya aku membayangkan kalau buku ini akan membosankan dan isinya soal kedisiplinan dengan berbagai materi yang berat lainnya.

Tapi ditangan penulis yang biasa aku sapa Uni ini semua berbeda, buku ini sangat ringan dan mengalir. Namun semua intisari dan pesan yang ingin disampaikan dapat terkirim dan diterima dengan baik oleh para pembaca.

Tidak ada sama sekali kengerian, keseraman dalam tulisan ini. Bahkan kita bisa mengetahui sisi lain dari seorang Jenderal, dari seorang militer yang hidupnya penuh dengan kedisiplinan tinggi. Buku ini tidak membosankan, bahkan justru membuat penasaran untuk kita membaca langsung tuntas.

Keunikan lain dari Uni Fenty adalah dalam penyusunan bab. Uni tidak pernah menyusun bab dari peristiwa awal ke akhir, kalau bisa diumpamakan uni tidak menulis kisah dengan urutan cerita dari kelahiran hingga kematian atau dari anak-anak hingga dewasa. Dalam bukunya, uni bisa saja menceritakan masa kecil tokoh-tokoh yang ditulisnya di bab akhir buku, dan memulai bab awal dengan cerita mengenai masa kini dari para tokoh.

Begitu pun dengan buku ini, bab yang paling menarik mengenai pengamanan Presiden ditengah aksi 212 dan 411 berada di tengah. Cerita mengenai bagaimana awal seorang Bambang Suswantono memulai karir militer dan masa kecilnya, justru ada di bab paling akhir.

Selalu ada kejutan disetiap tulisan Uni Fenty, dan selalu berbeda gaya disetiap buku-buku yang dihasilkan.

12 Agustus 2017

Monumen Pancasila Sakti, Bukti Kegagahan Pancasila

Sumur Maut Lubang Buaya, Tempat Pembuangan 7 Pahlawan Revolusi, Photo by Diu Oktora

TJITA2 PERDJUANGAN KAMI UNTUK MENEGAKKAN KEMURNIAN PANTJA-SILA TIDAK MUNGKIN DIPATAHKAN HANJA DENGAN MENGUBUR KAMI DALAM SUMUR INI.


LOBANG BUAJA 1 OKTOBER 1965

Kalimat tersebut, tertulis dalam prasasti didekat sebuah sumur tua. Sumur ini menjadi saksi bisu keganasan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 30 September 1965. Di sumur yang memiliki diameter 75 cm dengan kedalaman 12 meter, ditemukan jenazah 6 orang perwira tinggi dan satu perwira pertama Angkatan Darat. Ketujuh orang tersebut, Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal R. Soeprapto, Mayor Jenderal M.T. Harjono, Mayor Jenderal S. Parman, Brigadir Jenderal D.I. Pandjaitan, Brigadir Jenderal Soetojo Siswomihardjo, dan Lettu Czi Pierre Andreas Tendean kini dikenal sebagai Pahlawan Revolusi.

Peristiwa pemberontakan PKI pada September 1965 menjadi bagian dari sejarah Bangasa Indonesia, PKI berkeinginan merubah Ideologi Bangsa Indonesia dari Pancasila menjadi komunis. Untuk mewujudkan keinginannya, PKI mencoba merebut kekuasaan Pemerintah Indonesia dengan melakukan aksi kekerasan, yaitu menculik dan membunuh para Pahlawan Revolusi pada 1 Oktober 1965.

Museum Pengkhianatan PKI, photo by Diu Oktora
Aksi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI dapat kita saksikan dan lihat di Monumen Pancasila Sakti, yang terletak di Kawasan Lubang Buaya – Jakarta Timur. Di monumen yang berdiri diatas tanah seluas kurang lebih 14 hektar ini terdapat tiga bagian utama museum, yaitu: (1). Museum Pengkhianatan PKI, di museum ini kita bisa menyaksikan berbagai diorama pengkhianatan atau pemberontakan PKI di seluruh Indonesia, antara lain diorama pemberontakan PKI di Madiun pada 18 September 1948, diorama tertembak matinya tokoh PKI, Musso pada 31 Oktober 1948, diorama pengadilan terhadap tokoh PKI D.N. Aidit pada 25 Februari 1955. Dalam museum ini terdapat 34 diorama bagaimana usaha PKI melakukan pemberontakan di Indonesia, dan bagaimana usaha Tentara Nasional Indonesia menumpas PKI.
Koleksi Museum Paseban Monumen Pancasila Sakti, Photo by Diu Oktora
(2). Museum Paseban Monumen Pancasila Sakti, di museum ini kita bisa menyaksikan diorama bagaimana persiapan-persiapan yang dilakukan PKI untuk melakukan pemberontakan, bagaimana PKI melakukan penculikan para perwira Angkatan Darat dari rumah mereka masing-masing, bagaimana PKI melakukan penyiksaan dan memasukan para perwira tersebut ke sumur maut, bagaimana akhirnya para perwira tersebut ditemukan, pengakangkatan jenazah dan penguburan para Pahlawan Revolusi di Taman Makan Pahlawan Kalibata. Di Museum Paseban ini juga terdapat diorama terbunuhnya anak perempuan Jenderal A.H. Nasution, Ade Irma Suryani. Selain 16 diorama, di Museum Paseban ini terdapat juga ruang yang menyimpan pakaian, bekas darah dan barang-barang pribadi dari Pahlawan Revolusi. 


Museum Taman, Photo by Diu Oktora
(3). Museum Taman, ini menjadi tempat yang paling menarik untuk dilihat. Museum taman berada di areal terbuka yang cukup luas, disana terdapat berbagai bangunan rumah yang menjadi posko dan dapur umum PKI saat melakukan pemberontokan. di areal ini juga terdapat bangunan yang isinya merupakan diorama penyiksaan yang dilakukan PKI terhadap para pahlawan revolusi, dan lokasi yang paling menarik untuk dilihat di museum taman ini tentu saja sumur maut, tempat dimana ketujuh pahlawan revolusi dikuburkan. Spot menarik lain di museum taman Lubang Buaya adalah Tugu Monumen Pancasila Sakti.Tugu yang menjadi spot menarik untuk berfoto ini dibangun dengan arti khusus.





Tugu Monumen Pancasila Sakti letak bangunannya berjarak 45 meter dari sebelah utara cungkup sumur maut, angka 45 disini melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia. Patung Pahlawan Revolusi berdiri dengan latar belakang dinding berbentuk trapesium setinggi 17 meter dengan hiasan patung Garuda Pancasila, angka 17 melambangkan tanggal Kemerdekaan Indonesia. Dinding trapesium tersebut berdiri diatas landasan yang berukuran 17 x 17 meter persegi dengan 7 anak tangga menuju pelataran, angka 7 melambangkan 7 pahlawan revolusi. Dibawa patung ketujuh pahlawan revolusi terdapat hiasan relief yang menceritakan peristiwa pemberontakan dan penumpasan G 30 S/PKI.

Berkunjung ke Monumen Pancasila Sakti bisa menjadi alternatif menarik liburan di weekend. Namun, sayangnya di monumen ini tidal ada petunjuk yang jelas bagi pengunjung untuk melihat ke museum mana terlebih dahulu. Selain itu beberapa diorama di dalam museum juga lampunya mati sehingga tidak bisa dilihat. Tapi sebagai tempat liburan murah dan belajar mengenal sejarah Monumen Pancasila Sakti menjadi salah satu pilihan menarik, karena sudah pasti tarif masuk yang murah, tempatnya luas dan adem. 


Info Monumen Pancasila Sakti

Biaya Masuk
Dewasa : Rp 4.000/orang
Anak-anak : Rp 2.500/orang
Parkir : Rp 2.000

Alamat
Jl. Raya Pondok Gede, Lubang Buaya - Jakarta Timur
Telp : 021-8400423
Fax : 021-8411381
Email : monpancasilasakti@gmail.com
Website : www.sejarahtni.mil.id 



    30 Juli 2017

    Weekend di Monumen Pancasila Sakti

    Mengunjungi museum menjadi agenda weekend kami dua minggu lalu (15/8/2017). Monumen Pancasila Sakti di Kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur menjadi pilihan kami. Anak-anak semangat sekali, sepanjang perjalanan menuju kawasan lubang buaya si kecil Shaqira sudah sangat bawel, berbagai pertanyaan keluar dari mulut ceriwisnya "Mama, kok nama tempatnya lubang buaya? Disana banyak buayanya ya? Nanti aku dimakan buaya?" beruntun pertanyaan dari anak yang November nanti akan berusia 5 tahun. "Ini tempatnya ga ada buaya nya dek'. Lubang Buaya itu nama tempatnya, kaya rumah kita aja, namanya Valencia", aku mencoba menjelaskan.

    "Terus disana ada apa? Serem ga tempatnya?", pertanyaan beruntun masih terus dilontarkan Shaqira. "Nanti disana ada sumur, dulu di sumur itu ada 7 orang yang dimasukin kedalamnya, disana juga ada banyak patung-patung, itu yang kaya orang-orangan yang dimainan perang-perangan abang", aku coba menjawab pertanyaan beruntun Shaqira selanjutnya. Pertanyaan berikut muncul dari abangnya, Alvaro. "Kok orang-orangnya di masukin ke sumur? Siapa yang masukin ke sumur? Terus waktu dikeluarin dari sumur, meninggal ga orang-orangnya? Itu orang Indonesia yang masukin ke sumur? Kok orang Indonesia jahat sendiri sama orang Indonesia juga?" pertanyaan beruntun dari Alvaro.

    Kedua abang adik ini sangat antusias sekali. Sebenarnya mengunjungi museum bukan hal baru juga bagi keduanya, sudah beberapa museum yang kami kunjungi, malah anak ku yang sulung, dari sekolah juga sudah pernah mengunjungi museum lainnya. Tapi memang Museum Lubang Buaya menjadi tempat yang sangat menarik perhatian mereka, dari nama tempatnya saja sudah membuat mereka banyak melontarkan pertanyaan.

    Sesampainya di gerbang Museum anak-anak semakin semangat, karena pintu gerbang yang megah membuat mereka semakin penasaran saja apa isi museum Pancasila Sakti. Di depan pintu gerbang, kita mampir di loket untuk membeli tiket masuk. Harga tiketnya sangat murah, per orang Rp 3,500 dan untuk kendaraan (mobil) biayanya Rp 5.000.

    Di areal Museum Pancasila Sakti tersedia lapangan parkir yang sangat luas, karena pengunjung tidak terlalu banyak, untuk parkir kendaraan tidak terlalu sulit. Dari areal parkir, kita harus menaikin tangga untuk menuju areal utama museum. Setelah menaiki tangga di parkiran, akan ada tanda dari papa berwarna hijau yang mengarahkan pengunjung untuk menuju areal utama museum.

    Pada saat kami berkunjung, suasana museum bisa dibilang sepi pengunjung, suasana seperti ini membuat anak-anak menjadi nyaman dan bebas untuk melihat-lihat. Tempat pertama yang kami datangi adalah areal dimana sumur maut berada. Sebelum melihat sumur maut, kami melihat ruangan diorama tempat penyiksaan para Jenderal yang diculik oleh PKI. Saat melihat ruangan diaroma penyiksaan ini si kecil Shaqira kembali melontarkan banyak pertanyaan, itu patung siapa aja? Kok mereka dipukulin? Kok itu ada yang diiket? Itu siapa yang mukul? Berbeda dengan Alvaro, yang sudah mendapatkan pelajaran di sekolah mengenai pemberontakan PKI, si sulung ku ini lebih banyak mengamati.

    Setelah puas melihat diorama ruang penyiksaan, kami bergeser untuk melihat sumur maut, dimana 7 pahlawan revolusi dibuang. Sumur maut ini terletak dalam sebuah gazebo yang berlantaikan marmer. Sumurnya sendiri dibatasi dengan bangunan persegi empat berkeramik putih yang diberikan pembatas tiang-tiang bertali warna merah. Menurut petugas museum, kondisi sumur tempat pembuangan para pahlawan revolusi ini masih sama dengan kondisi pertama kali ditemukan.

    Melihat sumur maut, muncul lagi pertanyaan dari Alvaro dan Shaqira, keduanya menanyakan hal-hal yang sama, gimana caranya memasukan orang kedalam lubang sumur, karena lubang sumurnya tidak besar, “kan itu ada jenderal yang gemuk, terus masukin ke sumurnya bagaimana,” tanya Alvaro. “Itu berarti mereka diculik dari rumahnya masing-masing, dibawa kesini, disiksa di rumah yang itu, terus diseret ke sumur,” tanya Alvaro lebih lanjut.

    “Kenapa sih, orang-orang itu jahat, culik-culik orang terus dimasukin sumur,” tanya Shaqira kemudian. “Terus itu ngeluarin orang-orang yang dimasukin kedalam sumur caranya gimana,” beruntun pertanyaan dari Shaqira. Sakin anak kecil ini penasaran banget, dia sampai mau loncat ke pembatas sumur untuk ngeliat kaya apa dalemannya sumur itu.

    Setelah rasa penasaran soal sumur maut selesai, kita pun bergeser ke pelataran yang menjadi simbol utama Museum Pancasila Sakti, patung 7 pahlawan revolusi. Anak-anak sangat semangat, satu-satu nama tujuh pahlawan yang tertera mereka baca satu persatu. Setelah puas melihat-lihat patung, kami menuju gedung utama museum. Sambil menuju ke gedung museum, anak-anak memasuki beberapa bangunan rumah yang berada disekitar areal sumur maut, rumah-rumah itu merupakan dapur umum dan posko komando penculikan pahlawan revolusi.

    Berbeda dengan kawasan sumur maut yang merupakan areal alam terbuka, gedung museum merupakan areal tertutup yang dilengkapi dengan pendingin ruangan, sehingga suasana lebih nyaman. Karena pengunjung juga sangat sepi, jadi anak-anak bebas untuk berlarian dan menikmati tiap diorama yang ada di dalam museum.

    Saat memasuki gedung museum, pertama kali kita akan melihat diorama kawasan lubang buaya dahulu kala. Bahwa dulu kawasan lubang buaya merupakan areal yang sangat sepi dan dipenuhi dengan pepohonan yang sangat banyak. Di dalam gedung berlantai dua ini, anak-anak bisa menikmati berbagai diorama yang menceritakan berbagai pemberontakan PKI di seluruh Indonesia dan bagaimana PKI merencanakan pemberontakan dengan melakukan penculikan terhadap 7 orang pahlawan revolusi.

    Bagian paling menarik buat anak-anak saat di gedung museum adalah saat melihat-lihat ruangan barang-barang asli milik ketujuh pahlawan revolusi. Di ruangan tersebut anak-anak bisa menyaksikan pakaian-pakaian yang dipakai saat ketujuh pahlawan revolusi diculik dan ditemukan dalam lubang sumur, bercak-bercak darah dipakaian, dan barang-barang pribadi.

    Ujung dari perjalanan mengunjungi museum adalah diorama Panser PCMK-2 Saraceen, ini merupakan panser yang digunakan untuk membawa jenazah Pahlawan Revolusi dari Markas Besar Angkatan Darat ke Taman Makam Pahlawan Kalibata pada tanggal 5 Oktober 1965.

    Untuk melepas lelah, sebelum menuju areal parkir ada warung yang menjual berbagai makanan dan minuman, jadi anak-anak bisa melepaskan dahaga. Tidak jauh dari warung tersebut juga ada mushola, sehingga memudahkan untuk pengunjung yang ingin sholat.

    Mengunjungi Museum Pancasila Sakti sangat menyenangkan untuk anak-anak. Kondisi museum yang sepi pengunjung juga membuat anak-anak tidak merasa bosan karena mereka bebas untuk melihat-lihat berlama-lama atau bahkan berulang-ulang. Selain itu sikap kritis dan penasaran anak-anak juga terasah disini, dan mereka bisa langsung menemukan jawabannya. Berkunjung ke museum merupakan pengalaman yang seru untuk duo Maru.

    17 Juli 2017

    Tematik Weekend, Mendidik Anak Sekaligus Bermain

    Weekend, sudah pasti hari yang paling ditunggu anak-anak, karena mereka terbebas dari rutinitas sekolah selama 5 hari, dan anak-anak bisa bermain seharian. Biasanya anak-anak kalau sudah weekend begini suka sekali minta main ke mall, kalaupun di rumah seharian anak-anak biasanya full main gadget karena selama sekolah, mereka tidak boleh main gadget.

    Sesungguhnya dua rutinitas itu, main ke mall atau main gadget, bukanlah sesuatu yang salah juga buat dilakukan anak-anak. Setelah 5 hari mereka berkutat dengan pelajaran sekolah, weekend adalah waktu yang pas untuk mereka menikmati waktu untuk bermain dan bersantai. Tapi buat aku sebagai orangtua, kalau anak-anak di waktu weekendnya hanya sekedar bermain ke mall atau bermain gadget itu sangat sayang sekali.

    Akupun mulai coba mengkonsep liburan weekend anak-anak dengan berbagai tema khusus. Ini aku lakukan supaya mereka bisa bermain sambil mendapatkan pelajaraan atau pengetahuan baru. Untuk bulan ini dan bulan depan, aku sudah menawarkan konsep "Weekend Goes to Museum". Saya pun mengadakan riset singkat museum apa yang kira-kira akan menarik buat kedua anak saya yang berusia 10 dan 5 tahun. Akhirnya beberapa museum menjadi pilihan aku, antara lain Museum Pancasila Sakti, Museum Polri, Museum Satria Mandala, Museum Bank Mandiri, dan Museum Bank Indonesia. 


    Kelima museum tersebut menjadi pilihan bukan tanpa pertimbangan tertentu. Pemilihan Museum Pancasila Sakti misalnya, museum ini aku pilih karena cerita sejarah yang menarik bagi anak-anak. Sejarah mengenai pembunuhan 7 pahlawan revolusi yang dimasukkan dalam sebuah sumur. Museum Polri dan Museum Satria Mandala, aku memilih ini karena sosok polisi dan tentara itu sangat lekat dengan anak-anak, kebetulan juga kedua museum ini berdekatan, jadi sehabis melihat sejarah mengenai kepolisian, anak-anak bisa langsung juga melihat sejarah Tentara Nasional Indonesia. Museum Bank Indonesia dan Museum Bank Mandiri menjadi pilihan berikut, selain karena lokasi yang berdekatan, anak-anak disini bisa mengetahui soal seluk beluk pembuatan uang dan sejarah perbankan di Indonesia. Ini pasti akan menarik buat anak-anak karena mereka sehari-hari sangat mengenal uang.

    Aku pun membuat ringkasan museum yang akan dikunjungi, kemudian aku ceritakan ke anak-anak, dan mereka sangat tertarik untuk bisa berkunjung ke museum. Mereka penasaran dengan informasi yang sangat sedikit aku berikan. Museum menjadi pilihan tematik weekend karena menurut aku banyak sekali manfaat yang anak-anak bisa dapatkan, antara lain:

    • Mengenalkan sejarah atau suatu peristiwa kepada anak-anak
    • Memancing anak untuk bersikap kritis
    • Membangkitkan rasa penasaran anak
    • Memperkenalkan kepada anak-anak, bahwa saat libur itu bukan hanya mall atau pusat perbelanjaan saja tempat untuk bermain
    • Menumbuhkan rasa ketertarikan anak terhadap hal-hal baru
    • Mengajak anak untuk belajar bagaimana mencari informasi
    • Membuka wawasan anak
    Dengan mengajak anak ketempat yang menarik seperti museum tentu juga akan memberikan pengalaman menarik bagi anak-anak, bahwa untuk mempelajari atau mengenal sesuatu itu bisa dilakukan tidak hanya melalui belajar di sekolah. Tapi sambil bermain, sambil berekreasi juga bisa dilakukan untuk anak-anak mempelajari sesuatu. Belajar sambil bermain sudah pasti kesenangan anak-anak.

    09 Juli 2017

    Cerita Lebaran : Pengelolaan THR Ala Krucil

    Tulisan kali ini masih soal cerita lebaran di keluarga besar ku. Seperti lebaran tahun-tahun sebelumnya, lebaran kali ini aku, suami dan anak-anak mudik ke Bekasi, ke rumah mama. Di rumah mama sudah datang adik ku yang tinggal di Balikpapan, Kalimantan Timur bersama 1 orang anaknya. Alhamdullilah lebaran kali ini kami 4 bersaudara lengkap. Kedua anak ku sudah lebih dulu menginap di rumah opungnya, 2 minggu sebelum lebaran karena sekolah mereka sudah libur. Rumah mama yang biasa sepi mendadak rusuh dengan kehadiran 3 orang krucil cucunya. Aku dan suami ku baru datang ke rumah mama, satu hari sebelum lebaran karena kami tidak mengambil cuti dari kantor.

    Malam menjelang lebaran, ketiga krucil sudah sangat bersemangat menyambut lebaran. Mereka membantu membersihkan dan menata rumah, khususnya menata kue-kue kering lebaran. Kebiasaan di rumah mama, buka puasa terakhir menjelang lebaran kami berbuka dengan hidangan yang khusus di masak mama untuk lebaran. Jadi kami berbuka dengan ketupang, rendang dan lain-lain. Seusai sholat Isya, biasanya ketiga krucil menyaksikan takbir keliling di perumahan mama tinggal dari teras rumah.

    Lebaran selalu menjadi ajang yang ditunggu ketiga krucil, apalagi puasa tahun ini anak ku yang paling besar berhasil puasa satu bulan penuh, sementara anak ku yang kecil dan anak adik ku beberapa kali berhasil puasa setengah hari. Mereka pun loncat-loncat begitu kumandang adzan magrib terdengar.


    Bukan hanya itu saja yang membuat anak-anak senang menyambut lebaran, bagian lebaran yang paling ditunggu anak-anak adalah pembagian THR. Sesungguhnya pemberian THR bukanlah tradisi yang selalu dilakukan di keluarga besar ku. Namun memang sejak lebaran tahun lalu, anak-anak selalu menerima THR dari opung dan tante-tante nya.

    Sehabis sholat Ied di masjid, begitu sampai rumah biasanya kami saling bermaaf-maafan dan mama biasanya memberikan nasihat kepada kami anak-anak dan cucu-cucunya. Begitu opung nya memanggil cucu-cucunya untuk duduk didekatnya, anak-anak langsung senang dan teriak.. Horeeee dapet THR.

    Setelah opung selesai memberikan THR, ketiga krucil langsung menyerbu tante-tantenya untuk memberikan mereka THR. Pemberian THR ini tidak hanya dari kami keluarga inti, biasanya sanak saudara yang datang ke rumah mama juga memberikan THR atau saat kami berkunjung ke rumah sanak saudara yang lain, anak-anak juga suka mendapatkan THR. Lebaran memang menjadi ajang anak-anak berbahagia.

    Kesenangan anak-anak menerima THR bukan hanya soal mereka menerima uang, tapi mendapatkan uang yang masih baru juga menjadi kesenangan tersendiri. Untuk anak ku yang besar, Alvaro Bayanaka Maru, karena usianya sudah 10 tahun dia paham akan besarnya nominal uang yang diberikan padanya. Sementara anak ku yang kecil, Shaqira Layla Maru, usianya baru 5 tahun dan tidak paham akan nilai uang, tapi dia senang karena katanya uangnya bagus-bagus.

    Setelah heboh dengan pembagian THR, menjelang sore anak-anak pun heboh menghitung uang masing-masing yang didapat, mereka bertiga pun merencanakan mau diapain uangnya, Krucil berencana mulai dari nonton film di bioskop sampe mau beli mainan, dan menabungkan uang mereka kalau ada sisa.

    Sesungguhnya pembagian THR keanak-anak merupakan pembelajaran yang baik untuk mereka, menurut aku pembelajaran yang mereka dapatkan antara lain adalah :

    1. Anak-anak paham, bahwa untuk mendapatkan uang itu tidak mudah, mereka harus melakukan sesuatu terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan uang. Dalam konteks THR lebaran, anak-anak mendapatkan uang karena mereka menjalankan puasa, kalau mereka puasa sebulan penuh, mereka akan mendapatkan bonus THR.
    2. Uang yang mereka peroleh harus mereka atur sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini anak-anak telah melakukan itu tanpa mereka sadari bahwa mereka telah melakukan menejemen pengeluaran uang. Anak-anak merencanakan dengan uang yang mereka peroleh akan digunakan untuk menonton sebanyak berapa, digunakan untuk membeli mainan sebanyak berapa dan ditabung sebanyak apa.
    3. Mengajarkan anak-anak untuk menabung sejak usia dini. Dalam hal ini anak-anak paham bahwa uang yang mereka perolah itu cukup banyak, dan tidak boleh dihabiskan semua untuk bersenang-senang, mereka tetap harus menabung karena menabung itu sangat penting.
    Karena anak-anak telah sangat baik mengatur THR yang mereka terima, akhirnya keinginan anak-anak untuk bersenang-senang dengan menonton dan membeli mainan pun dapat mereka lakukan. 


    03 Juli 2017

    Cerita Lebaran : Berlima

    Lebaran memang sudah berakhir, namun lebaran selalu memberikan cerita menarik yang berbeda tiap tahunnya. Alhamdullilah setelah satu bulan berpuasa, akhirnya hari yang fitri pun tiba. Layaknya keluarga muslim lain, lebaran adalah hari berkumpulnya keluarga, hari untuk saling bermaaf-maafan dan bersilaturahmi.

    Lebaran adalah waktunya untuk bergembira, bersenang-senang, bersuka cita. Namun, di keluarga kami ada terselip rasa sedih, rasa tidak lengkap di 5 tahun belakangan lebaran ini. Sebab, sejak tahun 2013 kami tidak bisa lagi merayakan lebaran bersama dengan ayah. Pada Agustus 2012, ayah telah berpulang kepangkuan Illahi.

    Sejak saat itu kami hanya tinggal berlima saja, aku - mama dan ketiga adik ku. Rasa sedih itu memang tidak bisa dihindari, bahkan air mata terkadang menetes tanpa bisa ditahan. Kerinduan kami kepada ayah menjadi semakin membuat dada sesak. Tapi kami yakin, ayah selalu menyaksikan kami dan hadir dalam setiap lebaran.

    Walaupun ada rasa sedih, suka cita dan keriangan lebaran tetap terasa, karena kami anak-anak mama, menantu dan cucu bisa berkumpul bersama. Mama pun bisa tersenyum dan tertawa gembira, karena ketiga cucu nya bertingkah polah lucu-lucu, terutama saat pembagian TeHaEr lebaran.

    Lebaran memang sangat kental dengan suasana kebersamaan dan silaturahmi. Di lingkungan rumah mama di Perumnas III - Bekasi Timur, para tetangga saling mengunjungi untuk bermaaf-maafan. Buat kedua anak ku dan anak adik ku, mereka sangat semangat menyambut tamu yang berdatangan, mereka sangat antusias bersalam-salaman untuk bermaaf-maafan. Ajang ini bisa memberikan pelajaran kepada anak-anak, bahwa saling bermaaf-maafan merupakan perbuatan yang sangat baik, silaturahmi merupakan ajang untuk memperkuat persaudaraan. Pelajaran yang didapat oleh anak-anak lainnya bahwa orang yang usianya lebih mudah sepantasnya mengunjungi orang yang usianya lebih tua, orang yang sehat mengunjungi yang sakit. 

    Keseruan lebaran lainnya adalah waktunya berkumpul keluarga besar dan makan bersama. Seperti tiap tahunnya, mama di rumah pasti selalu masak. Karena adik-adik almarhum ayah atau adik-adik mama selalu berkumpul di rumah. Rumah sudah pasti ramai, dan mereka setiap datang pasti wajib makan di rumah. Sudah bisa dibayangkan kan gima ramai dan serunya.

    Memang dibalik setiap cerita kebahagiaan, pasti ada cerita kesedihan. Tapi kita tidak boleh larut akan itu. Lebaran memang selalu menjadi momentum untuk keluarga bersuka cita dan gembira. Lebaran menjadi momentum pula untuk mendekatkan yang jauh, bahkan terkadang menjadi ajang untuk mengumpulkan yang telah lama berpisah. Hmmm.. Nikmat di hari yang fitri... Maaf Lahir dan Batin...

    24 Juni 2017

    Cerita Ramadhan : Whatsapp Grup

    Mendekatkan yang jauh, mengenalkan yang belum kenal, mempertemukan yang belum pernah ketemu.. Sepertinya ini adalah gambaran yang paling tepat untuk mengilustrasikan slaah satu grup whatsapp yang aku ikuti, grup whatsapp Mina 2 & Khusus Wali Murid Mina 2.Kedua grup ini adalah grup whatsapp sekolah anak ku yang besar, Alvaro Bayanaka Maru saat duduk di kelas 4 (Kelas Mina). 

    Grup Mina 2 adalah grup yang anggotanya adalah walikelas anak ku Ms. Linda Sulistiya dan semua orangtua murid kelas Mina 2. Grup ini fungsi utamanya adalah sebagai ajang komunikasi antara guru dan orangtua murid mengenai semua kegiatan anak-anak di sekolah, mulai dari kegiatan belajar dan non belajar yang masih ada kaitannya dengan kegiatan sekolah. Jika ada tugas sekolah atau informasi kegiatan belajar mengajar maka semuanya diinformasikan melalui grup ini.

    Sementara Grup whatsapp Khusus Wali Murid Kelas Mina 2 adalah grup yang isinya khusus orangtua murid saja, tidak ada guru disini. Grup ini juga fungsi utamanya sebagai sarana komunikasi antar wali murid. Semua kegiatan anak-anak di sekolah didiskusikan di grup ini. Grup ini sifatnya memang lebih personal tidak seperti grup Mina 2 yang lebih formil sedikit sifatnya. Di grup ini kita bisa mendiskusikan keluh kesah, kekhawatiran orangtua murid baik itu mengenai sekolah ataupun anak-anak. Tidak hanya itu saja di grup ini juga kita mendiskusikan berbagai kegiatan khusus, misalnya memberikan kejutan untuk Ms. Linda pada hari guru atau hari ulang tahun. Termasuk juga membahas hadiah kenang-kenangan untuk Ms. Linda diakhir tahun ajaran.

    Buat aku, grup seperti ini sangat penting. Karena aku kebetulan bekerja dan bisa dihitung 5 jari tangan tidak selesai berapa kali aku bisa ke sekolah. Aku paling ke sekolah cuma saat pembagian rapot saja. Dengan adanya grup ini sangat membantu orangtua bekerja seperti aku, karena semua kegiatan di sekolah dapat diinformasikan, mulai dari PR atau tugas sekolah lainnya. Sehingga aku bisa selalu update jika ada tugas atau daily test.

    Satu hal yang menarik di grup whatsapp sekolah, anggota grup yang terdiri dari orangtua murid ini belum tentu saling kenal atau bahkan mungkin belum pernah bertemu sebelumnya. Tapi ketika di grup seperti sudah kenal dan bertemu sebelumnya, Alhamdullilah grup yang mayoritas anggotanya mama-mama ini sangat kompak dan saling support. Kekompakan itu sangat saya rasakan, ketika ada tugas atau PR dari sekolah, mama yang setiap hari bisa menjemput anaknya ke sekolah selalu update di grup. Ketika anak ada kegiatan, baik itu kemah pramuka atau kartinian mama-mama Mina 2 sangat kompak berdiskusi di grup untuk berbagi tugas agar anak-anak bisa tampil maksimal.

    Alhamdullilah, kekompakan mama-mama Mina 2 di grup akhirnya bisa juga mempertemukan dan mendekatkan para orangtua, acara buka bersama menjadi anjangsana silaturahmi antara orangtua dan wali kelas. Terima kasih mama-mama Mina 2, semoga silaturahmi kita tetap bisa terus berjalan walaupun nanti mungkin di kelas 5 anak kita tidak sekelas lagi. 

    Satu hal lain yang aku suka dari kedua grup ini adalah, tidak latah seperti grup=grup whatsapp lain yang ngomongin soal perbedaan pandangan politik dan agama yang kemarin-kemarin itu sempat heboh. Sudah pasti di grup ini memiliki pandangan yang berbeda, tapi di grup ini aman dari share-share yang berbau politik dan agama. Mama-mama di grup ini tetap asik mengobrolkan perkembangan anak-anak di sekolah. 

    Persaudaraan ternyata bukan hanya sekedar urusan darah, ini yang sangat aku rasakan. Awalnya memang hanya dari sebuah grup whatsapp orangtua murid. Dan Alhamdullilah ini berujung menjadi persahabatan juga persaudaraan. Tidak hanya itu juga, di grup whatsapp ini juga awalnya hanya hubungan antara guru dan orangtua murid, akhirnya berujung menjadi keluarga. Semoga ikatan keluarga ini terus terjalin. Tali persahabatan dan pertemanan tak pernah putus.. Aamiin



    21 Juni 2017

    Cerita Ramadhan : Aku Tidak Alergi

    Punya anak divonis alergi terhadap sesuatu rasanya tuh nyesek banget. Dan Ini kedua anak ku divonis alergi susu sapi, khususnya susu coklat. Ini berawal ketika anak ku yang sulung, Alvaro Bayanaka Maru harus di rawat di rumah sakit ketika berumur 2,5 tahun. Saat itu anak ku memiliki gejala perut kembung, nafsu makan berkurang dan sangat rewel, tidak pernah berhenti menangis. Karena anak ku tidak mau makan dan minum akhirnya aku bawa ke dokter, karena sudah lemas dokter meminta anak ku dirawat.

    Dokter kemudian bertanya apa saja makanan terakhir yang dimakan dan diminum oleh anak ku. Akupun menceritakan, singkat cerita aku sampaikan ke dokter bahwa anak ku salah satu yang diminum adalah susu fomula rasa coklat, setelah minum itu anak ku malah muntah-muntah terus. Setelah melakukan berbagai macam tes, hasilnya anak ku dibilang mengalami gangguan pencernaan karena alergi terhadap susu sapi khususnya rasa coklat.

    Peristiwa yang sama juga terjadi terhadap anak ku yang kedua, Shaqira Layla Maru. Saat usia Shaqira 3 tahun dia harus dirawat di rumah sakit selama satu minggu. Dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Shaqira sama seperi abangnya, mengalami gangguan pencernaan karen alergi terhadap susu sapi rasa coklat.

    Tidak hanya produk susu coklat saja, kedua anak ku itu dilarang sama sekali makan terlalu banyak produk atau jenis makanan yang mengandung coklat, termasuk coklat batangan. Padahal kedua anak ku ini penggemar coklat. Kadang aku sih tidak memperdulikan itu, aku tetap kasih mereka coklat, tapi karena takut mereka sakit, makanannya aku atur.

    Karena dinyatakan alergi susu formula rasa coklat, sampai hari ini kedua anak ku Alvaro (10 tahun) dan Shaqira (5 tahun) tidak pernah sama sekali minum susu formula rasa coklat. Mereka berdua sebenarnya beberapa kali minta, tapi aku tidak berani kasih karena khawatir setelah minum susu coklat, pencernaan anak-anak akan terganggu lagi.


    "Tidak semua gangguan pencernaan pada anak disebabkan oleh alergi," tegas Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, SpA (K) pada acara buka puasa bersama EnfaClub dengan blogger. Masalah pencernaan terhadap anak, khususnya anak dibawah usia 3 tahun terjadi sebenarnya karena sistem pencernaan mereka yang belum sempurna, belum matang sehingga perut menjadi lebih sensitif.

    Lebih lanjut dr. Ariani menjelaskan jika ada anak yang alergi terhadap susu formula, itu bukan alergi terhadap susunya, tapi kemungkinan besar alergi terhadap protein susu sapi. "Itu sama juga jika dikatakan anak kita alergi terhadap susu coklat, itu bukan alergi terhadap susunya, tapi justru kemungkinan alergi terhadap kandungan coklatnya," papar dr. Ariani.

    Jika ada anak yang dinyatakan mengalami gangguan pencernaan karena alergi, sebagai orangtua kita harus mengeksplorasi apa penyebab masalah pencernaan pada anak, mencatat makanan yang dikonsumsi anak dalam 3 x 24 jam terakhir, melakukan diskusi dengan dokter anak dan lakukan tes alergi.

    Anak yang dikatakan mengalami gangguan pencernaan karena susu sapi biasanya dikatakan memiliki tanda-tanda suka gumoh, diare atay perut kembung. Tapi, apakah benar ketiga tanda tersebut terjadi akibat alergi terhadap susu sapi. Untuk mengetahuinya kita sebagai orangtua harus melakukan tes alergi susu sapi. @EnfaClub mempunyai website yang bisa membantu kita para orangtua untuk melakukan tes alergi susu sapi dengan cara mudah dan cepat, kita cukup mengunjungi website http://www.enfaclub.com/tesalergi-sususapi/ dan ikuti petunjuknya, setelah selesai kita akan mendapatkan hasil apakah anak kita alergi atau tidak.


    Karena penasaran aku pun mencoba melakukan tes alergi susu sapi kepada kedua anak ku di website @EnfaClub, dan hasilnya kedua anak ku, Alvaro dan Shaqira dinyatakan tidak alergi susu sapi. Dengan melakukan tes alergi susu sapi ini kita sebagai orangtua jadi mengetahui apakah anak kita benar-benar alergi terhadap susu sapi atau tidak, jika ternyata anak kita alergi maka kita sebagai orangtua bisa cepat tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan.

    Mengetahui dengan cepat permasalahan gangguan pencernaan pada anak-anak itu sangat baik. Sebab jika kita sebagai orangtua terlambat mengetahui hal ini maka kita akan menyebabkan anak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan nutrisi yang baik dan yang seharusnya diperlukan anak untuk aktivitasnya, proses belajar dan pertumbuhannya.

    Masalah gangguan pencernaan terhadap anak memang harus segera ditangani, dan setiap anak kecil bisa dikatakan pasti mengalami gangguan pencernaan, hal ini terjadi bukan selalu karena alergi, tapi karena memang sistem pencernaan anak yang masih berkembang dan sensitif.

    Lega rasanya bisa mengetahui bahwa kedua anak ku tidak alergi susu sapi, kalaupun ada persoalan jika minum susu rasa coklat, itu artinya anak ku harus menghindari minum susu coklat, karena unsur coklatnya menyebabkan alergi terhadap anak-anak ku.