12 Agustus 2017

Monumen Pancasila Sakti, Bukti Kegagahan Pancasila

Sumur Maut Lubang Buaya, Tempat Pembuangan 7 Pahlawan Revolusi, Photo by Diu Oktora

TJITA2 PERDJUANGAN KAMI UNTUK MENEGAKKAN KEMURNIAN PANTJA-SILA TIDAK MUNGKIN DIPATAHKAN HANJA DENGAN MENGUBUR KAMI DALAM SUMUR INI.


LOBANG BUAJA 1 OKTOBER 1965

Kalimat tersebut, tertulis dalam prasasti didekat sebuah sumur tua. Sumur ini menjadi saksi bisu keganasan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 30 September 1965. Di sumur yang memiliki diameter 75 cm dengan kedalaman 12 meter, ditemukan jenazah 6 orang perwira tinggi dan satu perwira pertama Angkatan Darat. Ketujuh orang tersebut, Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal R. Soeprapto, Mayor Jenderal M.T. Harjono, Mayor Jenderal S. Parman, Brigadir Jenderal D.I. Pandjaitan, Brigadir Jenderal Soetojo Siswomihardjo, dan Lettu Czi Pierre Andreas Tendean kini dikenal sebagai Pahlawan Revolusi.

Peristiwa pemberontakan PKI pada September 1965 menjadi bagian dari sejarah Bangasa Indonesia, PKI berkeinginan merubah Ideologi Bangsa Indonesia dari Pancasila menjadi komunis. Untuk mewujudkan keinginannya, PKI mencoba merebut kekuasaan Pemerintah Indonesia dengan melakukan aksi kekerasan, yaitu menculik dan membunuh para Pahlawan Revolusi pada 1 Oktober 1965.

Museum Pengkhianatan PKI, photo by Diu Oktora
Aksi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI dapat kita saksikan dan lihat di Monumen Pancasila Sakti, yang terletak di Kawasan Lubang Buaya – Jakarta Timur. Di monumen yang berdiri diatas tanah seluas kurang lebih 14 hektar ini terdapat tiga bagian utama museum, yaitu: (1). Museum Pengkhianatan PKI, di museum ini kita bisa menyaksikan berbagai diorama pengkhianatan atau pemberontakan PKI di seluruh Indonesia, antara lain diorama pemberontakan PKI di Madiun pada 18 September 1948, diorama tertembak matinya tokoh PKI, Musso pada 31 Oktober 1948, diorama pengadilan terhadap tokoh PKI D.N. Aidit pada 25 Februari 1955. Dalam museum ini terdapat 34 diorama bagaimana usaha PKI melakukan pemberontakan di Indonesia, dan bagaimana usaha Tentara Nasional Indonesia menumpas PKI.
Koleksi Museum Paseban Monumen Pancasila Sakti, Photo by Diu Oktora
(2). Museum Paseban Monumen Pancasila Sakti, di museum ini kita bisa menyaksikan diorama bagaimana persiapan-persiapan yang dilakukan PKI untuk melakukan pemberontakan, bagaimana PKI melakukan penculikan para perwira Angkatan Darat dari rumah mereka masing-masing, bagaimana PKI melakukan penyiksaan dan memasukan para perwira tersebut ke sumur maut, bagaimana akhirnya para perwira tersebut ditemukan, pengakangkatan jenazah dan penguburan para Pahlawan Revolusi di Taman Makan Pahlawan Kalibata. Di Museum Paseban ini juga terdapat diorama terbunuhnya anak perempuan Jenderal A.H. Nasution, Ade Irma Suryani. Selain 16 diorama, di Museum Paseban ini terdapat juga ruang yang menyimpan pakaian, bekas darah dan barang-barang pribadi dari Pahlawan Revolusi. 


Museum Taman, Photo by Diu Oktora
(3). Museum Taman, ini menjadi tempat yang paling menarik untuk dilihat. Museum taman berada di areal terbuka yang cukup luas, disana terdapat berbagai bangunan rumah yang menjadi posko dan dapur umum PKI saat melakukan pemberontokan. di areal ini juga terdapat bangunan yang isinya merupakan diorama penyiksaan yang dilakukan PKI terhadap para pahlawan revolusi, dan lokasi yang paling menarik untuk dilihat di museum taman ini tentu saja sumur maut, tempat dimana ketujuh pahlawan revolusi dikuburkan. Spot menarik lain di museum taman Lubang Buaya adalah Tugu Monumen Pancasila Sakti.Tugu yang menjadi spot menarik untuk berfoto ini dibangun dengan arti khusus.





Tugu Monumen Pancasila Sakti letak bangunannya berjarak 45 meter dari sebelah utara cungkup sumur maut, angka 45 disini melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia. Patung Pahlawan Revolusi berdiri dengan latar belakang dinding berbentuk trapesium setinggi 17 meter dengan hiasan patung Garuda Pancasila, angka 17 melambangkan tanggal Kemerdekaan Indonesia. Dinding trapesium tersebut berdiri diatas landasan yang berukuran 17 x 17 meter persegi dengan 7 anak tangga menuju pelataran, angka 7 melambangkan 7 pahlawan revolusi. Dibawa patung ketujuh pahlawan revolusi terdapat hiasan relief yang menceritakan peristiwa pemberontakan dan penumpasan G 30 S/PKI.

Berkunjung ke Monumen Pancasila Sakti bisa menjadi alternatif menarik liburan di weekend. Namun, sayangnya di monumen ini tidal ada petunjuk yang jelas bagi pengunjung untuk melihat ke museum mana terlebih dahulu. Selain itu beberapa diorama di dalam museum juga lampunya mati sehingga tidak bisa dilihat. Tapi sebagai tempat liburan murah dan belajar mengenal sejarah Monumen Pancasila Sakti menjadi salah satu pilihan menarik, karena sudah pasti tarif masuk yang murah, tempatnya luas dan adem. 


Info Monumen Pancasila Sakti

Biaya Masuk
Dewasa : Rp 4.000/orang
Anak-anak : Rp 2.500/orang
Parkir : Rp 2.000

Alamat
Jl. Raya Pondok Gede, Lubang Buaya - Jakarta Timur
Telp : 021-8400423
Fax : 021-8411381
Email : monpancasilasakti@gmail.com
Website : www.sejarahtni.mil.id