Lebaran tiba... Kumandang takbir bersahut-sahutan dari masjid di sekitar rumah. Tidak kalah ramainya takbir keliling yang dilakukan anak-anak sambil memukul beduk. Suasana lebaran di rumah mama memang berbeda, disini masih ramai.
Pagi menjelang sholat Ied, suasana rumah sudah mulai ramai sejak pukul 4 pagi. Kebetulan lebaran kali ini kami semua, termasuk adik ku yang tinggal di Balikpapan, Kalimantan Timur bisa datang bersama anak dan suaminya. Jadilah mulai siapa yang mandi duluan, mulai berpakaian dan sarapan terjadi hiruk pikuk, ditambah lagi ada 3 krucil, dua krucil anak ku dan satu krucil anak adik ku menambah kerusuhan di pagi hari.
Akhirnya setelah terjadi berbagai kehebohan di rumah, kami pun berangkat sholat Ied di masjid dekat rumah. Usai sholat kami langsung pulang ke rumah, sambil bersalam-salaman dan bermaaf-maafan dengan tetangga rumah yang berpapasan di jalan. Usai tiba di rumah, kami langsung menutup pintu, karena kebiasaan di rumah kami adalah saling bermaaf-maafan dengan keluarga dulu baru keliling ke tetangga.
Lebaran kali ini, kami memang bisa berkumpul semua, mama, kami 4 bersaudara, 2 menantu dan 3 cucu. Namun, ada rasa haru dan hampa yang tetap kami rasakan, karena ini adalah tahun keempat kami lebaran tanpa kehadiran ayah yang sudah berpulang ke rumah Allah.
Namun, lebaran tetaplah waktunya bersuka cita, walaupun ada rasa sedih yang terselip, tapi kami masih merasakan kegembiraan lebaran. Kami masih menikmati masakan lebaran yang sedap buatan mama. Kami pun berkeliling bersilaturahmi dengan tetangga.
Lebaran, tetap hari yang paling membahagiakan buat anak-anak, kalau kata Alvaro "lebaran waktunya dapat uang banyak, semua yang datang dan salaman pada ngasih uang TeHaEr". Kesibukan sore menjelang akhir hari pertama lebaran, para krucil mempunyai kesibukan sendiri menghitung uang lebaran yang mereka dapatkan. Lucu mendengar celoteh mereka merencanakan uang hasil lebarannya ingin digunakan untuk apa. Selamat lebaran, mohon maaf lahir dan batin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar