Ceritanya kemarin sore
(10/6/2017) ngabuburit sama anak-anak ke mall deket rumah. Agenda ngabuburit
kali ini ada 2, yaitu menepati janji buka puasa diluar rumah dan beli sepatu
anak-anak, secara weekend depan anak-anak udah berangkat duluan ke rumah opungnya
di Bekasi, dan sekolah juga sudah libur.
Sekitar jam 3 sore,
kita berangkat dari rumah, dari sebelum berangkat kita sudah buat perjanjian
bahwa sampai mall kita booking tempat dulu buat buka puasa, terus cari sepatu
adik Shaqira, cari sepatu abang, dan terus main di lokasi permainan sampai jam setengah
6, terus kita ke resto yang sudah kita booking sebelumnya untuk buka puasa.
Anak-anak pun setuju dengan ide tersebut
Sampai di mall, kita
pun menjalankan rencana seperti yang sudah ditentukan, booking tempat buat buka
puasa. Setelah urusan booking beres, kemudian kita ke salah satu toko untuk
beli sepatu si adik. Berbagai sepatu anak beraneka warna dan bentuk tersusun
rapi di rak. Mulailah si anak kecil ini mengelilingi tiap rak sepatu untuk
memilih, udah hampir setengah jam belum juga ada sepatu yang dipilih. Emaknya
pun mulai tanya "Dek, adek mau sepatu kaya apa?" si adek jawab
"Aku mau sepatu princess". Mulailah emaknya ikut terlibat
memilih-milih sepatu. "Dek, ini sepatu princess nya bagus, ini juga bagus
dek" sambil aku bawa beberapa pasang sepatu.
Shaqira pun mencoba
satu persatu, tapi pilihan mamanya ga ada yang cocok, katanya ga enak di kaki,
gatel, sempit dan ga suka modelnya. "Udah mama ga usah milih, aku pilih
sendiri aja sepatunya," aku pun komentar "Kan biar cepet dek, kita
kan mesti beli sepatu abang dan masih mau main". Si adek lanjut menjawab
"Iya, tapi aku pilih sepatu sendiri aja, mama duduk aja disitu".
Baiklah, si anak kecil pun mulai keliling lagi dari satu rak ke rak yang lain.
Beberapa sepatu dia pilih dan coba-coba, sudah hampir satu jam, belum ada juga
sepatu yang dipilih.
Setelah hampir satu
setengah jam milih-milih sepatu dan sudah buat mbak-mbak yang jaga toko
bolak-balik lebih dari sepuluh kali ambil stok sepatu untuk dicobain, akhirnya
si adek tertarik dengan sepatu kets warna ungu yang ada lampu bisa nyala-nyala.
Setelah si adek mencoba sepatu kets ungu ini, dia langsung bilang "Mama,
ini aja sepatunya, aku suka, enak dipakenya," aku pun komentar "Loh,
katanya mau sepatu princess, sepatu model perempuan yang ada pita-pitanya, kok
malah sepatu kets yang dipilih?" si adek langsung jawab "Iya aku beli
2 aja jadinya, satu sepatu yang ini, satu lagi sepatu princess". Karena
emaknya udah kecapean, kelamaan nunggu si adek milih sepatu, langsung lah
bilang sama si mbak yang jaga toko, "Ya udah mbak itu aja, langsung bawa
ke kasir, ntar anaknya berubah pikiran lagi". Akhirnya urusan beli sepatu
si adek beres.
Karena urusan beli
sepatu si adek makan waktu yang lama, akhirnya rencana pun berubah, beli sepatu
si abang Alvaro nanti aja setelah buka puasa. Kita pun langsung ke tempat
lokasi permainan. Si adek dan si abang pun main berbagai wahana dan permainan
sampai jam setengah enam. Setelah puas bermain, kita pun langsung menuju ke
tempat buka puasa, sekitar sejam buka puasa, sekitar jam 7 kita pun melanjutkan
mencari sepatu. Kali ini kita memilih untuk mencari sepatu untuk si abang
duluan, kita pun menuju toko sport center. Gaya memilih si abang jauh beda
dengan si adek. Abang Alvaro begitu masuk toko, langsung liat sepatu yang dia
suka, minta sepatu yang sesuai ukuran kakinya. Tidak sampai 5 menit, kita sudah
keluar toko dengan membawa sepatu pilihan si abang.
Kita pun melanjutkan ke
toko lain untuk cari sepatu princess adek Shaqira. Dan kejadian seperti memilih
sepatu yang pertama pun terulang lagi. Butuh waktu hampir sejam untuk si adek
menentukan pilihan sepatu yang dia mau, katanya sih "Aku bingung mama mau
milih yang mana, sepatunya bagus-bagus semua, aku suka". Di toko yang ini
memang model sepatu anak perempuan banyak banget, mulai dari yang ceper, yang
ada hak 5 centi, model sendal sampai model booth juga ada.
Awalnya si adek milih
sepatu warna putih dengan hak 5 cm, tapi sepatu itu tidak ada ukuran kaki si
adek. Carilah sepatu lain, hampir semua sepatu turun dari rak dibuat si adek
untuk dicoba-coba. Dan, setelah satu setengah jam, akhirnya anak kecil ini memilih
sepatu warna abu-abu yang ada blink-blink nya.
Shaqira, nanti November
umurnya baru 5 tahun, tapi ternyata anak kecil ini sudah bisa menentukan
sendiri apa yang dia mau. Semua pilihan emaknya ditolak mentah-mentah. Dan
ternyata biar kecil-kecil begini, kalau urusan milih memilih Shaqira ga kalah
sama perempuan-perempuan yang sudah dewasa, anak kecil ini sama
rempongnya.
Urusan memilih barang
ternyata antara anak perempuan dan laki-laki berbeda banget ya. Anak lako-laki
tuh simpel banget, liat - suka terus dipilih. Nah kalau anak perempuan itu
emang beda banget, dilihat-lihat dulu, dicobain sana sini, dan ga hanya cukup
satu atau dua kali aja nyobainnya bisa berkali-kali sampai bener-bener bisa
nentuin pilihan. Padahal emaknya kalau belanja segala sesuatu ga pernah
serempong si adek Shaqira. Baiklah dek.. Besok-besok kalau kita belanja, mama
bakalan nyiapin tenaga ekstra. Akhirnya kemarin kita baru keluar mal hampir jam
9 malam, bukan karena kelamaan buka puasanya, tapi karena kelamaan milih sepatu
si adek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar