10 Agustus 2014

Sakit Sendiri Aja Om !!!

Pagi tadi, aku - Alvaro dan Shaqira cari sarapan keluar rumah. Biasanya minggu pagi, di jalan Boulevard - Graha Raya Bintaro ramai beraneka macam tukang jualan, mulai dari jual makanan, sendal, baju, payung sampai tukang obat juga lengkap.

Aku dan anak-anak menjatuhkan pilihan untuk sarapan bubur ayam. Ini memang salah satu menu sarapan favorit aku dan anak-anak, bukan hanya harga buburnya murah, tapi pilihan sate nya banyak dan buburnya enak, yang terpenting lagi adalah porsinya tidak banyak.

Seperti biasa, tempat mas tukang bubur ini, penuh sesak dengan pembeli, untung aku dan anak-anak masih dapat tempat duduk. Kami pun duduk dan langsung memesan. Sambil menunggu bubur pesanan kami datang, Alvaro nyemil sate usus kesukaannya, sementara Shaqira repot minta kerupuk dan minum. Di depan kami duduk sepasang muda mudi, si pemuda mungkin usianya sekitar 30 tahun, sementara si pemudi usianya sekitar 25 tahun. 

Nah, kejadian menyebalkan pun terjadi, di tengah penuhnya pembeli baik yang duduk dan antri, anak muda yang duduk didepan aku dan anak-anak dengan santai dan asiknya menyalahkan rokok, dan menghembuskan asap rokok seenaknya saja. Kontan Alvaro yang duduk didepan si mas-mas itu berkomentar, "Mah, bau asap rokok" ucap Varo sambil kibas-kibas di depan hidungnya. Aku terus jawab, " Ya udah, Alvaro geser sini deket adik, terus mukanya ngadep ke Shaqira aja biar ga kena asap rokok". Alvaro pun melakukan apa yang aku minta.

Akhirnya pesanan bubur kami datang, kami pun mulai makan. Eh, tapi itu mas-mas, buburnya udah dateng bukannya makan, malah nyalahin batang kedua rokoknya. Sebenarnya aku sudah mulai kesal dan terganggu, karena didepan si mas-mas itu ada dua anak kecil yang kebetulan anak ku duduk didepan dia, dan si mas itu santai aja ngerokok. Dia kan pasti tahu, asap rokoknya bahaya buat anak-anak.

Alvaro juga udah mulai merasa ga nyaman dengan asap rokok, dia minta pindah duduk. Akhirnya aku yang duduk didepan si mas-mas itu. Dan, dia tetep asik ngerokok, aku memang sengaja nggak negur, bukan karena mau biarin dia ngerokok seenaknya aja, tapi harusnya dia sebagai perokok sadar diri dimana sebaiknya merokok.

Rupanya bukan aku aja yang kesel dengan kelakuan itu mas-mas, bapak-bapak yang duduk pas dibelakang si mas-mas itu juga terganggu rupanya. Dan kayanya si bapak udah ga nahan kesel, dia kemudian negor tuh anak muda untuk matiin rokoknya. eh, dilalah, tuh anak muda jawab seenak mulutnya sendiri "bapak kenapa marah, ibu ini aja (nunjuk aku) ga marah saya ngerokok".


Tanpa sempat si bapak itu menjawab, aku langsung ngomong "Mas, siapa bilang saya ga marah. Tadi ga denger itu anak saya udah bilang bau asap rokok, mas ga lihat anak saya minta pindah duduk karena terganggu asap rokok mas. Saya memang ga ngomong, ga ngomel2 sama mas, tapi harusnya mas yang udah lebioh gede dari anak saya, malu. Karena ada anak kecil yang protes dengan kelakuan orang dewasa seperti mas. Lagian kalau ngerokok lihat-lihat tempat dong, masa di tempat rame begini, di depan anak kecil, mas santai aja ngerokok. Yang begini mah harusnya mas ga usah dikasih tau, mas kan udah tua". 




Bagi aku, urusan merokok memang urusan pribadi, silahkan saja, dan aku tidak akan pernah melarang orang untuk merokok didepan aku. Tapi boleh dong, kita yang tidak merokok meminta kepada para penikmat rokok untuk tidak mengganggu kita seperti kita tidak mengganggu mereka. 

Di rumah, papa nya anak-anak merokok. Tapi memang, ada aturan ketat NO ASAP ROKOK @ HOME. Jadilah kalau si papa merokok, dia keluar rumah (ada spesial place di luar rumah untuk merokok). Begitu juga teman-teman si papa kalau datang, mereka sudah tahu betul soal aturan keras itu, mereka pun tidak pernah merokok di dalam rumah.

Lagi-lagi, ini buat aku, merokok itu memang bukan untuk dilarang, tapi yang paling penting adalah menghargai orang yang tidak merokok. Kalau rokok menyebabkan penyakit, dan lain-lain itu, kalau boleh mengutip ucapan perokok "kalau ga ngerokok jadi sakit" artinya para perokok sudah tahu resiko merokok itu apa, tapi lagi-lagi jangan ajak orang lain untuk menikmati asap rokok kalian. (Diu Oktora/ Graha Raya Bintaro - Cluster Valencia, 10 Agustus 2014)

Tidak ada komentar: