24 Juni 2017

Cerita Ramadhan : Whatsapp Grup

Mendekatkan yang jauh, mengenalkan yang belum kenal, mempertemukan yang belum pernah ketemu.. Sepertinya ini adalah gambaran yang paling tepat untuk mengilustrasikan slaah satu grup whatsapp yang aku ikuti, grup whatsapp Mina 2 & Khusus Wali Murid Mina 2.Kedua grup ini adalah grup whatsapp sekolah anak ku yang besar, Alvaro Bayanaka Maru saat duduk di kelas 4 (Kelas Mina). 

Grup Mina 2 adalah grup yang anggotanya adalah walikelas anak ku Ms. Linda Sulistiya dan semua orangtua murid kelas Mina 2. Grup ini fungsi utamanya adalah sebagai ajang komunikasi antara guru dan orangtua murid mengenai semua kegiatan anak-anak di sekolah, mulai dari kegiatan belajar dan non belajar yang masih ada kaitannya dengan kegiatan sekolah. Jika ada tugas sekolah atau informasi kegiatan belajar mengajar maka semuanya diinformasikan melalui grup ini.

Sementara Grup whatsapp Khusus Wali Murid Kelas Mina 2 adalah grup yang isinya khusus orangtua murid saja, tidak ada guru disini. Grup ini juga fungsi utamanya sebagai sarana komunikasi antar wali murid. Semua kegiatan anak-anak di sekolah didiskusikan di grup ini. Grup ini sifatnya memang lebih personal tidak seperti grup Mina 2 yang lebih formil sedikit sifatnya. Di grup ini kita bisa mendiskusikan keluh kesah, kekhawatiran orangtua murid baik itu mengenai sekolah ataupun anak-anak. Tidak hanya itu saja di grup ini juga kita mendiskusikan berbagai kegiatan khusus, misalnya memberikan kejutan untuk Ms. Linda pada hari guru atau hari ulang tahun. Termasuk juga membahas hadiah kenang-kenangan untuk Ms. Linda diakhir tahun ajaran.

Buat aku, grup seperti ini sangat penting. Karena aku kebetulan bekerja dan bisa dihitung 5 jari tangan tidak selesai berapa kali aku bisa ke sekolah. Aku paling ke sekolah cuma saat pembagian rapot saja. Dengan adanya grup ini sangat membantu orangtua bekerja seperti aku, karena semua kegiatan di sekolah dapat diinformasikan, mulai dari PR atau tugas sekolah lainnya. Sehingga aku bisa selalu update jika ada tugas atau daily test.

Satu hal yang menarik di grup whatsapp sekolah, anggota grup yang terdiri dari orangtua murid ini belum tentu saling kenal atau bahkan mungkin belum pernah bertemu sebelumnya. Tapi ketika di grup seperti sudah kenal dan bertemu sebelumnya, Alhamdullilah grup yang mayoritas anggotanya mama-mama ini sangat kompak dan saling support. Kekompakan itu sangat saya rasakan, ketika ada tugas atau PR dari sekolah, mama yang setiap hari bisa menjemput anaknya ke sekolah selalu update di grup. Ketika anak ada kegiatan, baik itu kemah pramuka atau kartinian mama-mama Mina 2 sangat kompak berdiskusi di grup untuk berbagi tugas agar anak-anak bisa tampil maksimal.

Alhamdullilah, kekompakan mama-mama Mina 2 di grup akhirnya bisa juga mempertemukan dan mendekatkan para orangtua, acara buka bersama menjadi anjangsana silaturahmi antara orangtua dan wali kelas. Terima kasih mama-mama Mina 2, semoga silaturahmi kita tetap bisa terus berjalan walaupun nanti mungkin di kelas 5 anak kita tidak sekelas lagi. 

Satu hal lain yang aku suka dari kedua grup ini adalah, tidak latah seperti grup=grup whatsapp lain yang ngomongin soal perbedaan pandangan politik dan agama yang kemarin-kemarin itu sempat heboh. Sudah pasti di grup ini memiliki pandangan yang berbeda, tapi di grup ini aman dari share-share yang berbau politik dan agama. Mama-mama di grup ini tetap asik mengobrolkan perkembangan anak-anak di sekolah. 

Persaudaraan ternyata bukan hanya sekedar urusan darah, ini yang sangat aku rasakan. Awalnya memang hanya dari sebuah grup whatsapp orangtua murid. Dan Alhamdullilah ini berujung menjadi persahabatan juga persaudaraan. Tidak hanya itu juga, di grup whatsapp ini juga awalnya hanya hubungan antara guru dan orangtua murid, akhirnya berujung menjadi keluarga. Semoga ikatan keluarga ini terus terjalin. Tali persahabatan dan pertemanan tak pernah putus.. Aamiin



21 Juni 2017

Cerita Ramadhan : Aku Tidak Alergi

Punya anak divonis alergi terhadap sesuatu rasanya tuh nyesek banget. Dan Ini kedua anak ku divonis alergi susu sapi, khususnya susu coklat. Ini berawal ketika anak ku yang sulung, Alvaro Bayanaka Maru harus di rawat di rumah sakit ketika berumur 2,5 tahun. Saat itu anak ku memiliki gejala perut kembung, nafsu makan berkurang dan sangat rewel, tidak pernah berhenti menangis. Karena anak ku tidak mau makan dan minum akhirnya aku bawa ke dokter, karena sudah lemas dokter meminta anak ku dirawat.

Dokter kemudian bertanya apa saja makanan terakhir yang dimakan dan diminum oleh anak ku. Akupun menceritakan, singkat cerita aku sampaikan ke dokter bahwa anak ku salah satu yang diminum adalah susu fomula rasa coklat, setelah minum itu anak ku malah muntah-muntah terus. Setelah melakukan berbagai macam tes, hasilnya anak ku dibilang mengalami gangguan pencernaan karena alergi terhadap susu sapi khususnya rasa coklat.

Peristiwa yang sama juga terjadi terhadap anak ku yang kedua, Shaqira Layla Maru. Saat usia Shaqira 3 tahun dia harus dirawat di rumah sakit selama satu minggu. Dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Shaqira sama seperi abangnya, mengalami gangguan pencernaan karen alergi terhadap susu sapi rasa coklat.

Tidak hanya produk susu coklat saja, kedua anak ku itu dilarang sama sekali makan terlalu banyak produk atau jenis makanan yang mengandung coklat, termasuk coklat batangan. Padahal kedua anak ku ini penggemar coklat. Kadang aku sih tidak memperdulikan itu, aku tetap kasih mereka coklat, tapi karena takut mereka sakit, makanannya aku atur.

Karena dinyatakan alergi susu formula rasa coklat, sampai hari ini kedua anak ku Alvaro (10 tahun) dan Shaqira (5 tahun) tidak pernah sama sekali minum susu formula rasa coklat. Mereka berdua sebenarnya beberapa kali minta, tapi aku tidak berani kasih karena khawatir setelah minum susu coklat, pencernaan anak-anak akan terganggu lagi.


"Tidak semua gangguan pencernaan pada anak disebabkan oleh alergi," tegas Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, SpA (K) pada acara buka puasa bersama EnfaClub dengan blogger. Masalah pencernaan terhadap anak, khususnya anak dibawah usia 3 tahun terjadi sebenarnya karena sistem pencernaan mereka yang belum sempurna, belum matang sehingga perut menjadi lebih sensitif.

Lebih lanjut dr. Ariani menjelaskan jika ada anak yang alergi terhadap susu formula, itu bukan alergi terhadap susunya, tapi kemungkinan besar alergi terhadap protein susu sapi. "Itu sama juga jika dikatakan anak kita alergi terhadap susu coklat, itu bukan alergi terhadap susunya, tapi justru kemungkinan alergi terhadap kandungan coklatnya," papar dr. Ariani.

Jika ada anak yang dinyatakan mengalami gangguan pencernaan karena alergi, sebagai orangtua kita harus mengeksplorasi apa penyebab masalah pencernaan pada anak, mencatat makanan yang dikonsumsi anak dalam 3 x 24 jam terakhir, melakukan diskusi dengan dokter anak dan lakukan tes alergi.

Anak yang dikatakan mengalami gangguan pencernaan karena susu sapi biasanya dikatakan memiliki tanda-tanda suka gumoh, diare atay perut kembung. Tapi, apakah benar ketiga tanda tersebut terjadi akibat alergi terhadap susu sapi. Untuk mengetahuinya kita sebagai orangtua harus melakukan tes alergi susu sapi. @EnfaClub mempunyai website yang bisa membantu kita para orangtua untuk melakukan tes alergi susu sapi dengan cara mudah dan cepat, kita cukup mengunjungi website http://www.enfaclub.com/tesalergi-sususapi/ dan ikuti petunjuknya, setelah selesai kita akan mendapatkan hasil apakah anak kita alergi atau tidak.


Karena penasaran aku pun mencoba melakukan tes alergi susu sapi kepada kedua anak ku di website @EnfaClub, dan hasilnya kedua anak ku, Alvaro dan Shaqira dinyatakan tidak alergi susu sapi. Dengan melakukan tes alergi susu sapi ini kita sebagai orangtua jadi mengetahui apakah anak kita benar-benar alergi terhadap susu sapi atau tidak, jika ternyata anak kita alergi maka kita sebagai orangtua bisa cepat tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan.

Mengetahui dengan cepat permasalahan gangguan pencernaan pada anak-anak itu sangat baik. Sebab jika kita sebagai orangtua terlambat mengetahui hal ini maka kita akan menyebabkan anak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan nutrisi yang baik dan yang seharusnya diperlukan anak untuk aktivitasnya, proses belajar dan pertumbuhannya.

Masalah gangguan pencernaan terhadap anak memang harus segera ditangani, dan setiap anak kecil bisa dikatakan pasti mengalami gangguan pencernaan, hal ini terjadi bukan selalu karena alergi, tapi karena memang sistem pencernaan anak yang masih berkembang dan sensitif.

Lega rasanya bisa mengetahui bahwa kedua anak ku tidak alergi susu sapi, kalaupun ada persoalan jika minum susu rasa coklat, itu artinya anak ku harus menghindari minum susu coklat, karena unsur coklatnya menyebabkan alergi terhadap anak-anak ku. 

17 Juni 2017

Cerita Ramadhan : Perpisahan Itu ....

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, setiap perpisahan pasti ada kesedihan, kalau kata orang bijak "ya begitulah kehidupan itu". Tapi cerita kali ini sesungguhnya bukan perpisahan dalam arti sebenarnya, berpisah untuk tidak bertemu lagi. Ini perpisahaan karena kenaikan kelas di sekolah anak ku yang paling besar, Alvaro Bayanaka Maru.


Saat ini Alvaro, duduk di Kelas Mina -2 (kelas 4), sehabis lebaran nanti Alvaro dan kawan-kawan Insyaa Allah akan naik ke kelas 5. Ini berarti mereka akan berpisah dengan wali kelas mereka Ms. Linda, karena di kelas nanti belum tentu Ms. Linda akan menjadi wali kelas mereka lagi, tapi bisa juga sebaliknya.

Di kelas 4 ini, kedekatan anak-anak dengan Ms. Linda wali kelasnya sangat dekat. Buat anak-anak, Ms. linda tidak hanya sekedar guru, tapi seperti teman bahkan orangtua. Khusus untuk Alvaro, anak sulung ku ini juga sangat dekat bahkan cenderung manja dengan Ms. Linda. Alvaro tidak pernah malu kalau dipeluk gurunya ini.

Pernah suatu hari Ms. Linda harus ijin tidak mengajar selama satu minggu karena ada keperluaan berobat. Selama satu minggu itu anak-anak diajarkan oleh guru pengganti. Saat itu saya tanya sama Alvaro, "Bang, siapa yang ganti Ms. Linda ngajar? disebutkanlah beberapa nama guru oleh Alvaro. 

Terus Alvaro melanjutkan bicara, "Mah, aku besok ga usah sekolah ya, nanti aja pas Ms. Linda udah masuk aku baru sekolah lagi." Aku kemudian komentar "Kok begitu, ya ga bisa dong, kan udah ada guru pengganti juga kata MS. Linda". Alvaro menjawab "Iya sih ada guru lain, tapi aku sama temen-temen ga semangat belajar, enakan sama ms. Linda belajarnya.


Karena anak-anak Mina 2 sangat dekat dengan Ms. Linda, ketidakhadiran wali kelasnya ini juga ternyata mempengaruhi semangat anak-anak belajar. Alvaro saat itu kalau dibangunin pagi untuk sekolah males banget, malah cari-cari alasan untuk bisa tidak berangkat sekolah. Tapi begitu Ms. Lindanya masuk ngajar lagi, Alvaro jadi semangat lagi sekolah, kalau dibangunin pagi ga pake rewel dulu. Pulang sekolah, Alvaro langsung cerita kalau dia dan teman-teman di kelas seneng banget wali kelasnya sudah masuk, kelas mereka tidak berisik lagi sekarang.

Cerita kedekatan anak-anak Mina 2 lainnya adalah saat peringatan hari guru, Anak-anak diminta para orangtua untuk memberikan kejutan, anak-anak diminta untuk membuat tulisan ucapan terima kasih. Ternyata dari cerita para orangtua murid, anak-anak Mina 2 sangat semangat mereka mengeluarkan kreasinya masing-masing untuk mengucapkan rasa terima kasih mereka kepada gurunya. Melihat kedekatan anak-anak Mina 2 terhadap wali kelasnya ini sungguh membanggakan, karena banyak sekali perubahan yang terjadi.


Alvaro misalnya, dari mulai kelas 1 hingga kelas 3 anaknya sangat aktif, bahkan mungkin tidak bisa diam kalau di kelas. Selain itu juga Alvaro sangat cuek dengan pelajaran di sekolah, sangat cuek dengan penampilannya kesekolah (kerapihan). Tapi semenjak kelas 4, Alvaro mengalami perubahan yang cukup drastis.

Alvaro menjadi anak yang lebih tenang, lebih memperhatikan pelajaran dan lebih rapi jika berpakaian ke sekolah. Perubahan Alvaro ini terjadi juga andil dari Ms. Linda. Alvaro anak yang sangat kritis dan sensitif, jika dia merasa tidak nyaman, maka yang mencul adalah sikap cuek yang teramat sangat. Tapi ini tidak, Alvaro terlihat sangat nyaman. Itu artinya apa yang dilakukan oleh Ms. Linda dalam membimbing Alvaro di sekolah tidak membuatnya menjadi tidak nyaman.

Tidak terasa sudah 1 tahun anak-anak Mina 2 bersama Ms. Linda, seperti sebuah pertemuan, kebersamaan anak-anak dengan Ms. Linda pun harus berakhir. Anak-anak akan menjadi siswa kelas 5, dan belum tentu Ms. Linda akan menjadi walikelas untuk kelas 5, bahkan anak-anak Mina 2 sudah pasti tidak akan sekelas lagi semua.

Sesungguhnya anak-anak tidak akan berpisah dengan Ms. Linda, mereka akan tetap bertemu di sekolah setiap harinya. "Tapi beda mama, kalau Ms. Linda ga ngajar lagi di kelas, kita ga bisa belajar sambil main sama-sama lagi. Kalau Ms. Linda yang ngajar enak, ga bosen, suka ada permainannya", cerita Alvaro. "Bisa ga ya kelas aku di kelas 5 sama kaya yang sekarang, gurunya juga Ms. Linda aja, ga usah ganti", lanjut Alvaro.

Mungkin apa yang dirasakan dan diinginkan Alvaro, sama dengan teman-teman yang lainnya. Mereka merasa akan kehilangan kedekatannya dengan Ms. Linda, seperti yang Alvaro bilang nanti pasti Ms. Linda akan lebih mengutamakan kelasnya. Apa yang dirasakan Alvaro dan teman-temannya sangatlah mengharukan, buat mereka Ms. linda bukan hanya guru yang mengajarkan matematika atau mata pelajaran lainnya, tapi juga sebagai teman dimana mereka bisa asik bermain dan bercanda. Ms. Linda sebagai orangtua, dimana mereka bisa bermanja-manja tanpa tanpa sungkan.

Kata orang bijak, guru yang baik bukan cuma bisa mengajar saja, tapi juga bisa menjadi teman dan panutan bagi orang yang diajar. 

12 Juni 2017

Cerita Ramadhan : Sanlat & Sarung

Setiap bulan puasa di sekolah anak ku yang paling besar, Alvaro Bayanaka Maru selalu diadakan kegiatan pesantren kilat (Sanlat). Karena anak ku sudah duduk di kelas 4, maka untuk kegiatan sanlat dia harus menginap di sekolah. Alvaro semangat sekali untuk mengikuti kegiatan ini, segala persiapan mulai dari pakaian, peralatan sholat, sleeping bag dan makanan kecil pun disiapkan.

Pada hari keberangkatan untuk kegiatan sanlat, Alvaro masih semangat 45, dibangunin yang biasanya susah bahkan mewek, ini langsung bangun dan mandi terus siap-siap sambil nunggu papanya yang mau ngantar ke sekolah. Sebelum berangkat, Alvaro sempat tanya, "Mama, aku dibawain sarung kan?" aku jawab, "Sudah, ada dibagian dalem tas, mama masukin ke sejadah abang". Alvaro pun berangkat ke sekolah.

Untuk urusan sekolah yang ada kegiatan menginapnya, aku sekarang tidak terlalu khawatir lagi, karena Alvaro sudah beberapa kali melakukannya. Sejauh ini sih lancar-lancar aja, dan ternyata kalau tidak ada mamanya, Alvaro bisa mandiri. Tapi, bukan emak-emak kalau ga khawatir, kalau kali ini ke khawatiranya adalah soal bangun sahur, karena kalau di rumah tiap dibangunin sahur Alvaro selalu mewek dan bisa makan sambil tidur karena ngantuk.

Emaknya pun whatsapp-an sama gurunya di sekolah, dan ternyata kalau anak di rumah bisa manja banget, tapi kalau udah jauh dari emaknya bisa mandiri. Kata guru Alvaro di sekolah "Tenang mama, Alvaro bangunnya gampang, ga pake mewek, sahurnya juga semangat, temen-temenya juga semangat. Anak-anak semua semangat, apalagi sahurnya pakai sate ayam". Alhamdullilah, kekhawatiran tidak terjadi. Alvaro ternyata bisa bangun sahur tanpa mewek.

Salah satu kegiatan dalam sanlat adalah olahraga pagi. Dari foto-foto yang dikirim para guru, anak-anak terlihat semangat mengikuti olahraga pagi walaupun sedang berpuasa. Dari sekian foto-foto yang dikirim ada foto yang menarik, anak lanang aku, Alvaro Bayanaka Maru olahraga dengan menggunakan sarung. 

Enggak tahu apa idenya Alvaro milih olahraga pakai sarung, dan dia nyaman-nyaman aja kayanya, padahal semua temen-temennya ga ada yang pakai sarung. Dari foto-foto yang dikirim gurunya, Alvaro menikmati olahraganya tanpa takut sarungnya lepas, berbagai gaya pun dengan santai diikutin Alvaro.

Setelah Alvaro pulang, aku baru tanya, kenapa olahraga pakai sarung, padahal stok celana panjang yang dibawain cukup. Menurut cerita Alvaro, sebenarnya dia pakai celana panjang didalamnya. Sebelum olahraga dia lagi main sama teman-temanya pakai sarung. Tapi karena sudah ada panggilan untuk olahraga, dan dia malas naik keatas untuk menyimpan sarungnya di kelas, akhirnya dipakai aja sarungnya, dan katanya olahraga pakai sarung itu enak juga, gerakannya lebih bebas. Ada-ada aja alasan Alvaro.

Tapi memang belakangan ini Alvaro lebih suka pakai sarung, terutama ketika sholat. Alasannya sama, lebih ringkes dan tidak gerah. Aku sih ngerasa lucu juga ada anak seumuran Alvaro yang lebih suka pakai sarung.

Kegiatan sanlat Ramadhan kali ini memang berkesan untuk Alvaro, ini pertama kali dia menginap untuk kegiatan pesantren. Kemudian saat muhasabah dari gurunya, kata Alvaro ga tau kenapa dia sama teman-temannya tiba-tiba nangis semua. Tapi pas mamanya suruh cerita kenapa pada nangis, emangnya gurunya cerita apa, Alvaro ga cerita, jawabnya singkat aja, kalau ada kakak kelasnya yang pertama nangis, terus satu-satu temannya nangis, dan akhirnya dia ikutan nangis juga. 


Seusai pulang, Alvaro juga cerita, kalau dia dibangunin sahur gampang, soalnya dia sama temen-temennya begadang, supaya kalau dibagunin bisa cepet bangun. Dan akhirnya ketika sampai dirumah, Alvaro cerita "Mama, tadi aku sampai rumah jam 9 terus langsung tidur, bangun jam 12. Eh, jam 1 siang aku tidur lagi, bangun-bangun setengah 6 udah mau adzan magrib. Enak juga kalau puasa begitu terus setiap hari, jadi lapar sama hausnya ga berasa". Dan, aku cuma bisa senyum-senyum aja denger ceritanya.

11 Juni 2017

Cerita Ramadhan: Memilih & Dipilihin

Ceritanya kemarin sore (10/6/2017) ngabuburit sama anak-anak ke mall deket rumah. Agenda ngabuburit kali ini ada 2, yaitu menepati janji buka puasa diluar rumah dan beli sepatu anak-anak, secara weekend depan anak-anak udah berangkat duluan ke rumah opungnya di Bekasi, dan sekolah juga sudah libur.

Sekitar jam 3 sore, kita berangkat dari rumah, dari sebelum berangkat kita sudah buat perjanjian bahwa sampai mall kita booking tempat dulu buat buka puasa, terus cari sepatu adik Shaqira, cari sepatu abang, dan terus main di lokasi permainan sampai jam setengah 6, terus kita ke resto yang sudah kita booking sebelumnya untuk buka puasa. Anak-anak pun setuju dengan ide tersebut

Sampai di mall, kita pun menjalankan rencana seperti yang sudah ditentukan, booking tempat buat buka puasa. Setelah urusan booking beres, kemudian kita ke salah satu toko untuk beli sepatu si adik. Berbagai sepatu anak beraneka warna dan bentuk tersusun rapi di rak. Mulailah si anak kecil ini mengelilingi tiap rak sepatu untuk memilih, udah hampir setengah jam belum juga ada sepatu yang dipilih. Emaknya pun mulai tanya "Dek, adek mau sepatu kaya apa?" si adek jawab "Aku mau sepatu princess". Mulailah emaknya ikut terlibat memilih-milih sepatu. "Dek, ini sepatu princess nya bagus, ini juga bagus dek" sambil aku bawa beberapa pasang sepatu.

Shaqira pun mencoba satu persatu, tapi pilihan mamanya ga ada yang cocok, katanya ga enak di kaki, gatel, sempit dan ga suka modelnya. "Udah mama ga usah milih, aku pilih sendiri aja sepatunya," aku pun komentar "Kan biar cepet dek, kita kan mesti beli sepatu abang dan masih mau main". Si adek lanjut menjawab "Iya, tapi aku pilih sepatu sendiri aja, mama duduk aja disitu". Baiklah, si anak kecil pun mulai keliling lagi dari satu rak ke rak yang lain. Beberapa sepatu dia pilih dan coba-coba, sudah hampir satu jam, belum ada juga sepatu yang dipilih. 

Setelah hampir satu setengah jam milih-milih sepatu dan sudah buat mbak-mbak yang jaga toko bolak-balik lebih dari sepuluh kali ambil stok sepatu untuk dicobain, akhirnya si adek tertarik dengan sepatu kets warna ungu yang ada lampu bisa nyala-nyala. Setelah si adek mencoba sepatu kets ungu ini, dia langsung bilang "Mama, ini aja sepatunya, aku suka, enak dipakenya," aku pun komentar "Loh, katanya mau sepatu princess, sepatu model perempuan yang ada pita-pitanya, kok malah sepatu kets yang dipilih?" si adek langsung jawab "Iya aku beli 2 aja jadinya, satu sepatu yang ini, satu lagi sepatu princess". Karena emaknya udah kecapean, kelamaan nunggu si adek milih sepatu, langsung lah bilang sama si mbak yang jaga toko, "Ya udah mbak itu aja, langsung bawa ke kasir, ntar anaknya berubah pikiran lagi". Akhirnya urusan beli sepatu si adek beres.

Karena urusan beli sepatu si adek makan waktu yang lama, akhirnya rencana pun berubah, beli sepatu si abang Alvaro nanti aja setelah buka puasa. Kita pun langsung ke tempat lokasi permainan. Si adek dan si abang pun main berbagai wahana dan permainan sampai jam setengah enam. Setelah puas bermain, kita pun langsung menuju ke tempat buka puasa, sekitar sejam buka puasa, sekitar jam 7 kita pun melanjutkan mencari sepatu. Kali ini kita memilih untuk mencari sepatu untuk si abang duluan, kita pun menuju toko sport center. Gaya memilih si abang jauh beda dengan si adek. Abang Alvaro begitu masuk toko, langsung liat sepatu yang dia suka, minta sepatu yang sesuai ukuran kakinya. Tidak sampai 5 menit, kita sudah keluar toko dengan membawa sepatu pilihan si abang.

Kita pun melanjutkan ke toko lain untuk cari sepatu princess adek Shaqira. Dan kejadian seperti memilih sepatu yang pertama pun terulang lagi. Butuh waktu hampir sejam untuk si adek menentukan pilihan sepatu yang dia mau, katanya sih "Aku bingung mama mau milih yang mana, sepatunya bagus-bagus semua, aku suka". Di toko yang ini memang model sepatu anak perempuan banyak banget, mulai dari yang ceper, yang ada hak 5 centi, model sendal sampai model booth juga ada.

Awalnya si adek milih sepatu warna putih dengan hak 5 cm, tapi sepatu itu tidak ada ukuran kaki si adek. Carilah sepatu lain, hampir semua sepatu turun dari rak dibuat si adek untuk dicoba-coba. Dan, setelah satu setengah jam, akhirnya anak kecil ini memilih sepatu warna abu-abu yang ada blink-blink nya.

Shaqira, nanti November umurnya baru 5 tahun, tapi ternyata anak kecil ini sudah bisa menentukan sendiri apa yang dia mau. Semua pilihan emaknya ditolak mentah-mentah. Dan ternyata biar kecil-kecil begini, kalau urusan milih memilih Shaqira ga kalah sama perempuan-perempuan yang sudah dewasa, anak kecil ini sama rempongnya. 

Urusan memilih barang ternyata antara anak perempuan dan laki-laki berbeda banget ya. Anak lako-laki tuh simpel banget, liat - suka terus dipilih. Nah kalau anak perempuan itu emang beda banget, dilihat-lihat dulu, dicobain sana sini, dan ga hanya cukup satu atau dua kali aja nyobainnya bisa berkali-kali sampai bener-bener bisa nentuin pilihan. Padahal emaknya kalau belanja segala sesuatu ga pernah serempong si adek Shaqira. Baiklah dek.. Besok-besok kalau kita belanja, mama bakalan nyiapin tenaga ekstra. Akhirnya kemarin kita baru keluar mal hampir jam 9 malam, bukan karena kelamaan buka puasanya, tapi karena kelamaan milih sepatu si adek.