08 Oktober 2008

Facebook

Mencari teman bisa dengan cara apapun, salah satunya melalui situs pertemanan lewat dunia maya alias internet. Sekitar tahun 2003–an, salah satu situs pertemanan www.friendster.com menjadi pilihan banyak orang. Friendster langsung diminati banyak orang. Ribuan orang dari berbagai belahan dunia tergabung dalam friendster. Demam friendster merambah semua golongan, tua – muda – remaja. Asyik memang menjalin pertemanan melalui friendster, kita bisa memiliki teman dari berbagai belahan dunia manapun. Bahkan kita bisa menemukan teman yang mungkin saja sudah lama sekali tidak kita temui.

Di friendster kita tidak hanya bisa menjalin pertemanan saja, kita juga bisa menulis testimoni dan kritikan juga masukan, entah itu mengenai teman kita atau apapun. Selain itu kita juga bisa menulis berbagai macam topik, baik yang serius atau nyeleneh sekalipun .. Pokoknya untuk asyik – asyikan, friendster seru juga.

Nah, sekarang yang sedang terjadi adalah demam facebook. Dimana – mana sekarang banyak orang tergabung dalam www.facebook.com. Sebenarnya facebook tidak jauh berbeda dengan friendster, sama – sama situs pertemanan. Namun, ada kelebihan di fecebook.

Di facebook ada kolom dimana kita bisa menulis apapun, namanya “notes”. Nah, siapa pun bisa mengomentari isi dari tulisan itu, baik komentar positif atau negatif. Tulisan yang dimuat di “notes” juga bebas, bisa merupakan testimoni kita tentang apapun saja.

Nah, karena “notes” sifatnya lebih ke testimoni atau apa yang dirasakan dan dijalani oleh si penulis, maka sah – sah saja dia menulisakan dalam bentuk kalimat apapun.

Friendster, facebook, atau situs pertemanan yang lain adalah situs untuk menjaring teman, bukan musuh. Jadi situs seperti ini sifatnya just for having fun, untuk asyik – asyik kan aja. Jadi kalau ada tulisan, testimoni, notes yang sifatnya sedikit “keras”, kritik terhadap suatu kondisi, kejadian, peristiwa yang sedang atau sudah terjadi, ga usahlah dianggap serius banget trus dimasukin ke hati… Kan itu testimoni dari si penulis, jadi penulis berhak menuangkan apa yang dia rasa dan pikirkan.

Negara kita kan bebas untuk menyampaikan aspirasi. sekarang bukan jaman orde baru lagi, ada orang ngomong keras sedikt – ada orang kritik sesuatu, tahu – tahunya besok udah ga ada, diculik, ketemu – ketemu udah jadi mayat. Sekarang kan jaman reformasi, jaman kebebasan untuk mnyampaikan apirasi – pendapat – keinginan dalam bentuk apapun.

Tolong dong hargai perjuangan Amin Rais, Mahasiswa Universitas Trisakti yang meninggal, dan Mahasiswa yang meninggal di Semanggi pada tahun 1998 saat mereka memperjuangkan reformasi, jaman kebebasan dalam bentuk apapun.

Bukankah negara yang besar adalah negara yang menghargai jasa para pahlawannya. Mereka sudah mempertaruhkan nyawa memperjuangankan kebebasan, masa ada orang yang sedikit menikmati kebebasan itu dengan menulis ga boleh, dianggap pemberontak, dianggap nyebarin fitnah… Please dong … Come on, berpikirlah dengan kepala dingin, jangan berpikiran buruk dengan orang lain … (Diu Oktora / 24 September 2008)

Tidak ada komentar: