Tampilkan postingan dengan label Berkah Ramadhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berkah Ramadhan. Tampilkan semua postingan

24 Juni 2017

Cerita Ramadhan : Whatsapp Grup

Mendekatkan yang jauh, mengenalkan yang belum kenal, mempertemukan yang belum pernah ketemu.. Sepertinya ini adalah gambaran yang paling tepat untuk mengilustrasikan slaah satu grup whatsapp yang aku ikuti, grup whatsapp Mina 2 & Khusus Wali Murid Mina 2.Kedua grup ini adalah grup whatsapp sekolah anak ku yang besar, Alvaro Bayanaka Maru saat duduk di kelas 4 (Kelas Mina). 

Grup Mina 2 adalah grup yang anggotanya adalah walikelas anak ku Ms. Linda Sulistiya dan semua orangtua murid kelas Mina 2. Grup ini fungsi utamanya adalah sebagai ajang komunikasi antara guru dan orangtua murid mengenai semua kegiatan anak-anak di sekolah, mulai dari kegiatan belajar dan non belajar yang masih ada kaitannya dengan kegiatan sekolah. Jika ada tugas sekolah atau informasi kegiatan belajar mengajar maka semuanya diinformasikan melalui grup ini.

Sementara Grup whatsapp Khusus Wali Murid Kelas Mina 2 adalah grup yang isinya khusus orangtua murid saja, tidak ada guru disini. Grup ini juga fungsi utamanya sebagai sarana komunikasi antar wali murid. Semua kegiatan anak-anak di sekolah didiskusikan di grup ini. Grup ini sifatnya memang lebih personal tidak seperti grup Mina 2 yang lebih formil sedikit sifatnya. Di grup ini kita bisa mendiskusikan keluh kesah, kekhawatiran orangtua murid baik itu mengenai sekolah ataupun anak-anak. Tidak hanya itu saja di grup ini juga kita mendiskusikan berbagai kegiatan khusus, misalnya memberikan kejutan untuk Ms. Linda pada hari guru atau hari ulang tahun. Termasuk juga membahas hadiah kenang-kenangan untuk Ms. Linda diakhir tahun ajaran.

Buat aku, grup seperti ini sangat penting. Karena aku kebetulan bekerja dan bisa dihitung 5 jari tangan tidak selesai berapa kali aku bisa ke sekolah. Aku paling ke sekolah cuma saat pembagian rapot saja. Dengan adanya grup ini sangat membantu orangtua bekerja seperti aku, karena semua kegiatan di sekolah dapat diinformasikan, mulai dari PR atau tugas sekolah lainnya. Sehingga aku bisa selalu update jika ada tugas atau daily test.

Satu hal yang menarik di grup whatsapp sekolah, anggota grup yang terdiri dari orangtua murid ini belum tentu saling kenal atau bahkan mungkin belum pernah bertemu sebelumnya. Tapi ketika di grup seperti sudah kenal dan bertemu sebelumnya, Alhamdullilah grup yang mayoritas anggotanya mama-mama ini sangat kompak dan saling support. Kekompakan itu sangat saya rasakan, ketika ada tugas atau PR dari sekolah, mama yang setiap hari bisa menjemput anaknya ke sekolah selalu update di grup. Ketika anak ada kegiatan, baik itu kemah pramuka atau kartinian mama-mama Mina 2 sangat kompak berdiskusi di grup untuk berbagi tugas agar anak-anak bisa tampil maksimal.

Alhamdullilah, kekompakan mama-mama Mina 2 di grup akhirnya bisa juga mempertemukan dan mendekatkan para orangtua, acara buka bersama menjadi anjangsana silaturahmi antara orangtua dan wali kelas. Terima kasih mama-mama Mina 2, semoga silaturahmi kita tetap bisa terus berjalan walaupun nanti mungkin di kelas 5 anak kita tidak sekelas lagi. 

Satu hal lain yang aku suka dari kedua grup ini adalah, tidak latah seperti grup=grup whatsapp lain yang ngomongin soal perbedaan pandangan politik dan agama yang kemarin-kemarin itu sempat heboh. Sudah pasti di grup ini memiliki pandangan yang berbeda, tapi di grup ini aman dari share-share yang berbau politik dan agama. Mama-mama di grup ini tetap asik mengobrolkan perkembangan anak-anak di sekolah. 

Persaudaraan ternyata bukan hanya sekedar urusan darah, ini yang sangat aku rasakan. Awalnya memang hanya dari sebuah grup whatsapp orangtua murid. Dan Alhamdullilah ini berujung menjadi persahabatan juga persaudaraan. Tidak hanya itu juga, di grup whatsapp ini juga awalnya hanya hubungan antara guru dan orangtua murid, akhirnya berujung menjadi keluarga. Semoga ikatan keluarga ini terus terjalin. Tali persahabatan dan pertemanan tak pernah putus.. Aamiin



17 Juni 2017

Cerita Ramadhan : Perpisahan Itu ....

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, setiap perpisahan pasti ada kesedihan, kalau kata orang bijak "ya begitulah kehidupan itu". Tapi cerita kali ini sesungguhnya bukan perpisahan dalam arti sebenarnya, berpisah untuk tidak bertemu lagi. Ini perpisahaan karena kenaikan kelas di sekolah anak ku yang paling besar, Alvaro Bayanaka Maru.


Saat ini Alvaro, duduk di Kelas Mina -2 (kelas 4), sehabis lebaran nanti Alvaro dan kawan-kawan Insyaa Allah akan naik ke kelas 5. Ini berarti mereka akan berpisah dengan wali kelas mereka Ms. Linda, karena di kelas nanti belum tentu Ms. Linda akan menjadi wali kelas mereka lagi, tapi bisa juga sebaliknya.

Di kelas 4 ini, kedekatan anak-anak dengan Ms. Linda wali kelasnya sangat dekat. Buat anak-anak, Ms. linda tidak hanya sekedar guru, tapi seperti teman bahkan orangtua. Khusus untuk Alvaro, anak sulung ku ini juga sangat dekat bahkan cenderung manja dengan Ms. Linda. Alvaro tidak pernah malu kalau dipeluk gurunya ini.

Pernah suatu hari Ms. Linda harus ijin tidak mengajar selama satu minggu karena ada keperluaan berobat. Selama satu minggu itu anak-anak diajarkan oleh guru pengganti. Saat itu saya tanya sama Alvaro, "Bang, siapa yang ganti Ms. Linda ngajar? disebutkanlah beberapa nama guru oleh Alvaro. 

Terus Alvaro melanjutkan bicara, "Mah, aku besok ga usah sekolah ya, nanti aja pas Ms. Linda udah masuk aku baru sekolah lagi." Aku kemudian komentar "Kok begitu, ya ga bisa dong, kan udah ada guru pengganti juga kata MS. Linda". Alvaro menjawab "Iya sih ada guru lain, tapi aku sama temen-temen ga semangat belajar, enakan sama ms. Linda belajarnya.


Karena anak-anak Mina 2 sangat dekat dengan Ms. Linda, ketidakhadiran wali kelasnya ini juga ternyata mempengaruhi semangat anak-anak belajar. Alvaro saat itu kalau dibangunin pagi untuk sekolah males banget, malah cari-cari alasan untuk bisa tidak berangkat sekolah. Tapi begitu Ms. Lindanya masuk ngajar lagi, Alvaro jadi semangat lagi sekolah, kalau dibangunin pagi ga pake rewel dulu. Pulang sekolah, Alvaro langsung cerita kalau dia dan teman-teman di kelas seneng banget wali kelasnya sudah masuk, kelas mereka tidak berisik lagi sekarang.

Cerita kedekatan anak-anak Mina 2 lainnya adalah saat peringatan hari guru, Anak-anak diminta para orangtua untuk memberikan kejutan, anak-anak diminta untuk membuat tulisan ucapan terima kasih. Ternyata dari cerita para orangtua murid, anak-anak Mina 2 sangat semangat mereka mengeluarkan kreasinya masing-masing untuk mengucapkan rasa terima kasih mereka kepada gurunya. Melihat kedekatan anak-anak Mina 2 terhadap wali kelasnya ini sungguh membanggakan, karena banyak sekali perubahan yang terjadi.


Alvaro misalnya, dari mulai kelas 1 hingga kelas 3 anaknya sangat aktif, bahkan mungkin tidak bisa diam kalau di kelas. Selain itu juga Alvaro sangat cuek dengan pelajaran di sekolah, sangat cuek dengan penampilannya kesekolah (kerapihan). Tapi semenjak kelas 4, Alvaro mengalami perubahan yang cukup drastis.

Alvaro menjadi anak yang lebih tenang, lebih memperhatikan pelajaran dan lebih rapi jika berpakaian ke sekolah. Perubahan Alvaro ini terjadi juga andil dari Ms. Linda. Alvaro anak yang sangat kritis dan sensitif, jika dia merasa tidak nyaman, maka yang mencul adalah sikap cuek yang teramat sangat. Tapi ini tidak, Alvaro terlihat sangat nyaman. Itu artinya apa yang dilakukan oleh Ms. Linda dalam membimbing Alvaro di sekolah tidak membuatnya menjadi tidak nyaman.

Tidak terasa sudah 1 tahun anak-anak Mina 2 bersama Ms. Linda, seperti sebuah pertemuan, kebersamaan anak-anak dengan Ms. Linda pun harus berakhir. Anak-anak akan menjadi siswa kelas 5, dan belum tentu Ms. Linda akan menjadi walikelas untuk kelas 5, bahkan anak-anak Mina 2 sudah pasti tidak akan sekelas lagi semua.

Sesungguhnya anak-anak tidak akan berpisah dengan Ms. Linda, mereka akan tetap bertemu di sekolah setiap harinya. "Tapi beda mama, kalau Ms. Linda ga ngajar lagi di kelas, kita ga bisa belajar sambil main sama-sama lagi. Kalau Ms. Linda yang ngajar enak, ga bosen, suka ada permainannya", cerita Alvaro. "Bisa ga ya kelas aku di kelas 5 sama kaya yang sekarang, gurunya juga Ms. Linda aja, ga usah ganti", lanjut Alvaro.

Mungkin apa yang dirasakan dan diinginkan Alvaro, sama dengan teman-teman yang lainnya. Mereka merasa akan kehilangan kedekatannya dengan Ms. Linda, seperti yang Alvaro bilang nanti pasti Ms. Linda akan lebih mengutamakan kelasnya. Apa yang dirasakan Alvaro dan teman-temannya sangatlah mengharukan, buat mereka Ms. linda bukan hanya guru yang mengajarkan matematika atau mata pelajaran lainnya, tapi juga sebagai teman dimana mereka bisa asik bermain dan bercanda. Ms. Linda sebagai orangtua, dimana mereka bisa bermanja-manja tanpa tanpa sungkan.

Kata orang bijak, guru yang baik bukan cuma bisa mengajar saja, tapi juga bisa menjadi teman dan panutan bagi orang yang diajar.