17 Juni 2017

Cerita Ramadhan : Perpisahan Itu ....

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, setiap perpisahan pasti ada kesedihan, kalau kata orang bijak "ya begitulah kehidupan itu". Tapi cerita kali ini sesungguhnya bukan perpisahan dalam arti sebenarnya, berpisah untuk tidak bertemu lagi. Ini perpisahaan karena kenaikan kelas di sekolah anak ku yang paling besar, Alvaro Bayanaka Maru.


Saat ini Alvaro, duduk di Kelas Mina -2 (kelas 4), sehabis lebaran nanti Alvaro dan kawan-kawan Insyaa Allah akan naik ke kelas 5. Ini berarti mereka akan berpisah dengan wali kelas mereka Ms. Linda, karena di kelas nanti belum tentu Ms. Linda akan menjadi wali kelas mereka lagi, tapi bisa juga sebaliknya.

Di kelas 4 ini, kedekatan anak-anak dengan Ms. Linda wali kelasnya sangat dekat. Buat anak-anak, Ms. linda tidak hanya sekedar guru, tapi seperti teman bahkan orangtua. Khusus untuk Alvaro, anak sulung ku ini juga sangat dekat bahkan cenderung manja dengan Ms. Linda. Alvaro tidak pernah malu kalau dipeluk gurunya ini.

Pernah suatu hari Ms. Linda harus ijin tidak mengajar selama satu minggu karena ada keperluaan berobat. Selama satu minggu itu anak-anak diajarkan oleh guru pengganti. Saat itu saya tanya sama Alvaro, "Bang, siapa yang ganti Ms. Linda ngajar? disebutkanlah beberapa nama guru oleh Alvaro. 

Terus Alvaro melanjutkan bicara, "Mah, aku besok ga usah sekolah ya, nanti aja pas Ms. Linda udah masuk aku baru sekolah lagi." Aku kemudian komentar "Kok begitu, ya ga bisa dong, kan udah ada guru pengganti juga kata MS. Linda". Alvaro menjawab "Iya sih ada guru lain, tapi aku sama temen-temen ga semangat belajar, enakan sama ms. Linda belajarnya.


Karena anak-anak Mina 2 sangat dekat dengan Ms. Linda, ketidakhadiran wali kelasnya ini juga ternyata mempengaruhi semangat anak-anak belajar. Alvaro saat itu kalau dibangunin pagi untuk sekolah males banget, malah cari-cari alasan untuk bisa tidak berangkat sekolah. Tapi begitu Ms. Lindanya masuk ngajar lagi, Alvaro jadi semangat lagi sekolah, kalau dibangunin pagi ga pake rewel dulu. Pulang sekolah, Alvaro langsung cerita kalau dia dan teman-teman di kelas seneng banget wali kelasnya sudah masuk, kelas mereka tidak berisik lagi sekarang.

Cerita kedekatan anak-anak Mina 2 lainnya adalah saat peringatan hari guru, Anak-anak diminta para orangtua untuk memberikan kejutan, anak-anak diminta untuk membuat tulisan ucapan terima kasih. Ternyata dari cerita para orangtua murid, anak-anak Mina 2 sangat semangat mereka mengeluarkan kreasinya masing-masing untuk mengucapkan rasa terima kasih mereka kepada gurunya. Melihat kedekatan anak-anak Mina 2 terhadap wali kelasnya ini sungguh membanggakan, karena banyak sekali perubahan yang terjadi.


Alvaro misalnya, dari mulai kelas 1 hingga kelas 3 anaknya sangat aktif, bahkan mungkin tidak bisa diam kalau di kelas. Selain itu juga Alvaro sangat cuek dengan pelajaran di sekolah, sangat cuek dengan penampilannya kesekolah (kerapihan). Tapi semenjak kelas 4, Alvaro mengalami perubahan yang cukup drastis.

Alvaro menjadi anak yang lebih tenang, lebih memperhatikan pelajaran dan lebih rapi jika berpakaian ke sekolah. Perubahan Alvaro ini terjadi juga andil dari Ms. Linda. Alvaro anak yang sangat kritis dan sensitif, jika dia merasa tidak nyaman, maka yang mencul adalah sikap cuek yang teramat sangat. Tapi ini tidak, Alvaro terlihat sangat nyaman. Itu artinya apa yang dilakukan oleh Ms. Linda dalam membimbing Alvaro di sekolah tidak membuatnya menjadi tidak nyaman.

Tidak terasa sudah 1 tahun anak-anak Mina 2 bersama Ms. Linda, seperti sebuah pertemuan, kebersamaan anak-anak dengan Ms. Linda pun harus berakhir. Anak-anak akan menjadi siswa kelas 5, dan belum tentu Ms. Linda akan menjadi walikelas untuk kelas 5, bahkan anak-anak Mina 2 sudah pasti tidak akan sekelas lagi semua.

Sesungguhnya anak-anak tidak akan berpisah dengan Ms. Linda, mereka akan tetap bertemu di sekolah setiap harinya. "Tapi beda mama, kalau Ms. Linda ga ngajar lagi di kelas, kita ga bisa belajar sambil main sama-sama lagi. Kalau Ms. Linda yang ngajar enak, ga bosen, suka ada permainannya", cerita Alvaro. "Bisa ga ya kelas aku di kelas 5 sama kaya yang sekarang, gurunya juga Ms. Linda aja, ga usah ganti", lanjut Alvaro.

Mungkin apa yang dirasakan dan diinginkan Alvaro, sama dengan teman-teman yang lainnya. Mereka merasa akan kehilangan kedekatannya dengan Ms. Linda, seperti yang Alvaro bilang nanti pasti Ms. Linda akan lebih mengutamakan kelasnya. Apa yang dirasakan Alvaro dan teman-temannya sangatlah mengharukan, buat mereka Ms. linda bukan hanya guru yang mengajarkan matematika atau mata pelajaran lainnya, tapi juga sebagai teman dimana mereka bisa asik bermain dan bercanda. Ms. Linda sebagai orangtua, dimana mereka bisa bermanja-manja tanpa tanpa sungkan.

Kata orang bijak, guru yang baik bukan cuma bisa mengajar saja, tapi juga bisa menjadi teman dan panutan bagi orang yang diajar. 

Tidak ada komentar: