12 Juni 2017

Cerita Ramadhan : Sanlat & Sarung

Setiap bulan puasa di sekolah anak ku yang paling besar, Alvaro Bayanaka Maru selalu diadakan kegiatan pesantren kilat (Sanlat). Karena anak ku sudah duduk di kelas 4, maka untuk kegiatan sanlat dia harus menginap di sekolah. Alvaro semangat sekali untuk mengikuti kegiatan ini, segala persiapan mulai dari pakaian, peralatan sholat, sleeping bag dan makanan kecil pun disiapkan.

Pada hari keberangkatan untuk kegiatan sanlat, Alvaro masih semangat 45, dibangunin yang biasanya susah bahkan mewek, ini langsung bangun dan mandi terus siap-siap sambil nunggu papanya yang mau ngantar ke sekolah. Sebelum berangkat, Alvaro sempat tanya, "Mama, aku dibawain sarung kan?" aku jawab, "Sudah, ada dibagian dalem tas, mama masukin ke sejadah abang". Alvaro pun berangkat ke sekolah.

Untuk urusan sekolah yang ada kegiatan menginapnya, aku sekarang tidak terlalu khawatir lagi, karena Alvaro sudah beberapa kali melakukannya. Sejauh ini sih lancar-lancar aja, dan ternyata kalau tidak ada mamanya, Alvaro bisa mandiri. Tapi, bukan emak-emak kalau ga khawatir, kalau kali ini ke khawatiranya adalah soal bangun sahur, karena kalau di rumah tiap dibangunin sahur Alvaro selalu mewek dan bisa makan sambil tidur karena ngantuk.

Emaknya pun whatsapp-an sama gurunya di sekolah, dan ternyata kalau anak di rumah bisa manja banget, tapi kalau udah jauh dari emaknya bisa mandiri. Kata guru Alvaro di sekolah "Tenang mama, Alvaro bangunnya gampang, ga pake mewek, sahurnya juga semangat, temen-temenya juga semangat. Anak-anak semua semangat, apalagi sahurnya pakai sate ayam". Alhamdullilah, kekhawatiran tidak terjadi. Alvaro ternyata bisa bangun sahur tanpa mewek.

Salah satu kegiatan dalam sanlat adalah olahraga pagi. Dari foto-foto yang dikirim para guru, anak-anak terlihat semangat mengikuti olahraga pagi walaupun sedang berpuasa. Dari sekian foto-foto yang dikirim ada foto yang menarik, anak lanang aku, Alvaro Bayanaka Maru olahraga dengan menggunakan sarung. 

Enggak tahu apa idenya Alvaro milih olahraga pakai sarung, dan dia nyaman-nyaman aja kayanya, padahal semua temen-temennya ga ada yang pakai sarung. Dari foto-foto yang dikirim gurunya, Alvaro menikmati olahraganya tanpa takut sarungnya lepas, berbagai gaya pun dengan santai diikutin Alvaro.

Setelah Alvaro pulang, aku baru tanya, kenapa olahraga pakai sarung, padahal stok celana panjang yang dibawain cukup. Menurut cerita Alvaro, sebenarnya dia pakai celana panjang didalamnya. Sebelum olahraga dia lagi main sama teman-temanya pakai sarung. Tapi karena sudah ada panggilan untuk olahraga, dan dia malas naik keatas untuk menyimpan sarungnya di kelas, akhirnya dipakai aja sarungnya, dan katanya olahraga pakai sarung itu enak juga, gerakannya lebih bebas. Ada-ada aja alasan Alvaro.

Tapi memang belakangan ini Alvaro lebih suka pakai sarung, terutama ketika sholat. Alasannya sama, lebih ringkes dan tidak gerah. Aku sih ngerasa lucu juga ada anak seumuran Alvaro yang lebih suka pakai sarung.

Kegiatan sanlat Ramadhan kali ini memang berkesan untuk Alvaro, ini pertama kali dia menginap untuk kegiatan pesantren. Kemudian saat muhasabah dari gurunya, kata Alvaro ga tau kenapa dia sama teman-temannya tiba-tiba nangis semua. Tapi pas mamanya suruh cerita kenapa pada nangis, emangnya gurunya cerita apa, Alvaro ga cerita, jawabnya singkat aja, kalau ada kakak kelasnya yang pertama nangis, terus satu-satu temannya nangis, dan akhirnya dia ikutan nangis juga. 


Seusai pulang, Alvaro juga cerita, kalau dia dibangunin sahur gampang, soalnya dia sama temen-temennya begadang, supaya kalau dibagunin bisa cepet bangun. Dan akhirnya ketika sampai dirumah, Alvaro cerita "Mama, tadi aku sampai rumah jam 9 terus langsung tidur, bangun jam 12. Eh, jam 1 siang aku tidur lagi, bangun-bangun setengah 6 udah mau adzan magrib. Enak juga kalau puasa begitu terus setiap hari, jadi lapar sama hausnya ga berasa". Dan, aku cuma bisa senyum-senyum aja denger ceritanya.

1 komentar:

Nia K. Haryanto mengatakan...

Hehehe lucu Alvaro olahraga pake sarung. Jarang anak sekarang yang suka pake sarung. Kalo pun wajib pake, pas kegiatan bebas sarung, biasanya langsung dilepas. Walopun itu kudu naik ke kelas dulu misalnya. Keren. Selalu sehat dan makin soleh, Alvaro. :)